SOLOPOS.COM - Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Sragen, Dwi Budi Prasetya. Foto diambil pada Jumat (30/9/2022). (Solopos.com/Galih Aprilia Wibowo)

Solopos.com, SRAGEN — Indeks Kerawanan Pemilu (IKP) di Kabupaten Sragen masuk dalam kategori kerawanan sedang. Hal ini didasarkan pada empat indikator, yakni sosial dan politik, penyelenggaraan pemilu, kontestasi, dan partisipasi.

Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Sargen menyebut dalam konteks sosial politik Sragen mendapatkan skor 28,7. Kemudian dalam penyelenggaraan pemilu skornya 50,6; kontestasi 12,48; dan partisipasi skornya nihil.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

“Dalam konteks penyelanggaraan pemilu menjadi penyumbang tertinggi pada kategori rawan sedang dalam IKP 2024 yang miliki oleh Bawaslu Sragen. Kontribusi tersebut menjadi early warning bagi Bawaslu Sragen untuk mempersiapkan diri menghadapi potensi kerawanan Pemilu 2014,” terang Ketua Bawaslu Sragen, Dwi Budhi Prasetya, pada Selasa (3/1/2023).

Kategorisas IKP berdasarkan skor, kurang dari 43,06 kerawanan rendah, 43,07-56,94 kerawanan sedang, 56,95 ke atas kerawanan tinggi. Data pendukung dan informasi dalam IKP 2024 tersebut didasarkan pada situasi berdasar pada refleksi kejadian dalam rentang waktu 2014-2020 yang menjadi salah satu pijakan dalam desain pencegahan pengawasan oleh Bawaslu Kabupaten Sragen.

Budhi berharap kondusivitas lingkungan tetap terjaga baik menjelang hingga selesai pemilu 2024. Ia juga meminta penyelenggara pemilu untuk bersikap netral dan profesional sehingga kepercayaan publik meningkat.

Lebih jauh Budhi menjelaskan IKP 2024 memiliki empat dimensi, 12 subdimensi, dan 61 indikator. Dimensi konteks sosial dan politik memiliki sub dimensi keamanan, otoritas penyelenggaraan Pemilu, dan otoritas penyelenggaraan negara.

Kemudian  dimensi penyelenggaraan pemilu memiliki subdimensi hak memilih, pelaksanaan kampanye, pelaksanaan pemungutan suara, adjudikasi dan keberatan Pemilu, serta pengawasan Pemilu.

Dimensi kontestasi memiliki subdimensi hak pilih dan kampanye calon. Terakhir, pada dimensi partisipasi terdiri dari subdimensi partisipasi pemilih dan partisipasi kelompok masyarakat.

“Secara nasional IKP 2024, terdapat 85 kabupaten/kota dengan kategori rawan tinggi, ada 349 kabupaten/kota rawan sedang, dan 80 kabupaten/kota rawan rendah,” ungkapnya.

Sementara itu, IKP 2024 di Jawa Tengah masuk kategori rawan sedang. Anggota Bawaslu Jateng, Anik Sholihatun di Semarang, Minggu (18/12/2022), mengatakan pihaknya akan mengembangkan program pencegahan dan pengawasan untuk mencegah pelanggaran semakin tinggi dalam pelaksanaan Pemilu Serentak 2024.

Penyusunan IKP tersebut bertujuan untuk memetakan potensi kerawanan, melakukan proyeksi dan deteksi dini terhadap potensi pelanggaran Pemilu, serta menjadi basis untuk program pencegahan dan pengawasan tahapan Pemilu.

Meskipun secara umum Jateng masuk dalam kondisi rawan sedang, provinsi tersebut juga menempati posisi rawan tinggi dalam konteks dimensi penyelenggaraan pemilu jika dibedah per dimensi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya