SOLOPOS.COM - Presiden Institut Otomotif Indonesia (IOI), I Made Dana Tangkas (paling kanan), melihat produk logam di Koperasi Batur Jaya Ceper, Klaten, Kamis (6/4/2017). (Ponco Suseno/JIBI/Solopos)

Industri Klaten, sekitar 10.000 blok rem metalik untuk PT KAI mangkrak di Koperasi Batur Jaya.

Solopos.com, KLATEN — Sebanyak 10.000 blok rem metalik menumpuk di Koperasi Batur Jaya Ceper, Klaten, Kamis (6/4/2017). Blok rem metalik itu sedianya untuk PT Kereta Api Indonesia (PT KAI) yang biasanya membeli dari koperasi tersebut.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Namun, PT KAI tak lagi membeli blok rem di Koperasi Batur Jaya Ceper. Berdasarkan informasi yang dihimpun Solopos.com, PT KAI secara sepihak memutuskan tak lagi membeli blok rem di Koperasi Batur Jaya sejak Desember 2016. Padahal beberapa bulan sebelumnya, Menteri Perindustrian (Menperin), Airlangga Hartarto, saat mengunjungi Koperasi Batur Jaya Ceper mengimbau setiap badan usaha milik negara (BUMD) turut “menghidupkan” industri kecil menengah (IKM) di Tanah Air.

Hal itu termasuk kerja sama yang dijalin antara Koperasi Batur Jaya Ceper dengan PT KAI sejak 26 tahun terakhir. “PT KAI sekarang lebih memilih blok rem komposit buatan Tiongkok dan Australia. Blok rem metalik buatan Koperasi Batur Jaya Ceper dinilai merusak roda KA. Hal ini berbeda dengan blok rem komposit. Makanya, PT KAI beralih menggunakan blok rem komposit. Hal ini mengakibatkan 10.000 blok rem masih menumpuk di sini,” kata Kepala Bidang (Kabid) Perindustrian Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja Klaten, Sinung Nugroho,saat ditemui wartawan di Ceper, Kamis.

Menurut informasi yang diperoleh Solopos.com, 10.000 blok rem itu nilainya Rp10 miliar. Sinung mengatakan guna mengatasi persoalan tersebut, Koperasi Batur Jaya Ceper sudah mengirim 20 orang ke Majalengka untuk membuat sekaligus mempelajari blok rem komposit.

Blok rem komposit buatan pengusaha Ceper sudah diuji coba PT KAI selama 37 hari terakhir. “Kami berharap PT KAI segera puas [dengan blok rem yang dibuat pengusaha asal Ceper]. Uji coba PT KAI itu berlangsung tiga bulan. Kami optimistis, PT KAI bakal menggunakan blok rem komposit asal Ceper lagi. Ini dalam rangka pemberdayaan IKM di Ceper juga,” katanya.

Manajer Produksi Koperasi Batur Jaya Ceper, Afan Susanto, harga blok rem metalik lebih murah dibandingkan blok rem komposit. Dilihat dari waktu penggunaan, jangka waktu penggunaan blok rem komposit lebih panjang dibandingkan blok rem metalik yang hanya tahan kurang lebih satu bulan.

Harga satu unit blok rem metalik senilai Rp111.000 sedangkan harga blok rem komposit Rp222.000 per unit. “PT KAI menilai life time-nya blok rem komposit lebih panjang. Makanya, kami mengejar untuk mempelajari pembuatan blok rem komposit,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya