Soloraya
Kamis, 7 Maret 2013 - 07:52 WIB

INDUSTRI ROTAN: Klaster Rotan Trangsan Ajukan Grand Desain Pengembangan Kerajinan

Redaksi Solopos.com  /  R. Bambang Aris Sasangka  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Seorang pekerja sedang menggarap kursi rotan di sentra industri rotan Trangsan, Gatak, Sukoharjo. (JIBI/SOLOPOS/Rohmah Ermawati)

Seorang pekerja sedang menggarap kursi rotan di sentra industri rotan Trangsan, Gatak, Sukoharjo. (JIBI/SOLOPOS/Rohmah Ermawati)

SUKOHARJO — Pengurus klaster rotan di Desa Trangsan, Kecamatan Baki, akan mengajukan grand design pengembangan kerajinan rotan di desa tersebut. Pembuatan desain itu akan melibatkan pihak Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Sukoharjo dan sejumlah pihak terkait.
Advertisement

Wakil Ketua Klaster Rotan Desa Trangsan, Supardi, 53, mengatakan keputusan tersebut dibuat saat sejumlah perajin rotan di Desa Trangsan bertemu dengan petugas dari Dinas Koperasi dan UMKM Sukoharjo, Rabu (6/3/2013). Beberapa poin yang diputuskan dalam pertemuan itu, antara lain menyebutkan bahwa untuk pengembangan cluster rotan di Trangsan, tidak hanya membuat gudang rotan, melainkan juga pelatihan dan kelembagaan.

Lebih lanjut Supardi mengaku pihaknya siap untuk diajak kerjasama dengan pihak dinas terkait soal pelatihan bagi para perajin rotan. Pelatihan tersebut antara lain meliputi pembuatan desain rotan dan sebagainya. “Tenaga kerjanya sudah ada, tinggal menambah ilmu keterampilan dalam hal desain kepada para tenaga kerja agar desainnya lebih variatif,” ujar Supardi kepada Solopos.com.

Selain itu, imbuh Supardi, kluster juga berencana untuk memperbaiki dan menguatkan kelembagaan dengan cara menghidupkan lagi koperasi yang sudah ada. Saat ini di Desa Trangsan total ada sekitar 193 perajin rotan yang terdiri atas perajin rotan berskala besar maupun kecil.

Advertisement

Terkait dengan pembangunan gudang rotan, pihaknya dalam waktu dengan akan meminta audiensi dengan anggota DPRD. “Kami segera melayangkan surat pengajuan audiensi ke anggota dewan, agar tidak terjadi salah persepsi lagi dalam penganggaran pembuatan gudang rotan,” ungkapnya.

Selain itu, imbuh Supardi, di saat yang sama pihaknya juga akan membuat proposal untuk pengajuan dana bantuan pembangunan gudang rotan bagi klaster. Pasalnya selama ini koordinasi yang dilakukan hanya secara lisan. Dengan adanya proposal, maka ke depan semua koordinasi akan tercatat.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif