SOLOPOS.COM - Seorang warga melintas di depan pintu gerbang PT Sulismatex di Desa Purwosuman, Kecamatan Sidoharjo, Sragen, Jumat (7/4/2017). (Tri Rahayu/JIBI/Solopos)

Industri Sragen, PT Sulismatex bangkrut, puluhan karyawan diminta mengundurkan diri.

Solopos.com, SRAGEN — Puluhan karyawan PT Sulismatex Purwosuman, Sidoharjo, Sragen, masih menunggu uang pesangon setelah diminta mengundurkan diri karena pabrik tekstil itu bangkrut sekitar enam bulan lalu.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Pembayaran uang pesangon senilai Rp10,4 juta per orang itu masih menunggu hasil penjualan aset perusahaan. Kondisi pabrik sepi saat Solopos.com bertandang ke pabrik PT Sulismatex, Jumat (7/4/2017).

Kendati pabrik tutup, masih ada dua petugas satuan pengamanan (satpam) yang berjaga di pos depan. “Ya, pabrik ini sudah tidak berproduksi lagi. Total karyawannya memang 300-an orang tetapi rata-rata karyawan kontrak. Kalau yang tetap hanya 100-an orang. Informasinya 50% karyawan tetap itu sudah diberi pesangon dan tinggal separuhnya yang belum. Itu hanya informasi saja lebih lengkapnya ya ke pimpinan langsung,” kata seorang petugas satpam Sapan Siswanto saat berbincang dengan Solopos.com, Jumat siang.

Salah seorang karyawan yang enggan disebut namanya menyampaikan kasus karyawan yang dirumahkan oleh PT Sulismatex itu sudah dilaporkan ke Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Sragen. Dia mengatakan sebagian karyawan sudah dapat pesangon tetapi karyawan lainnya tidak segera mendapat pesangon.

“Karyawan lain sudah dapat pesangon pada Desember 2016. Kami sampai sekarang belum dapat pesangon,” ujarnya.

Dia menjelaskan sejak setahun lalu proses produksi tidak lancar dan karyawan sering dirumahkan sementara tetapi tidak mendapat uang tunggu. Kemudian manajemen pabrik menawarkan agar para karyawan mengundurkan diri dan diberi dana tali asih senilai tujuh bulan gaji atau sekitar Rp10,4 juta per orang.

“Semua buruh dapatnya segitu. Kami tidak ingin ramai-ramai tetapi pengusaha janji akhir Desember, molor lagi sepekan, molor lagi sebulan, dan hingga sekarang tali asih itu belum diberikan,” katanya.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Disnakertrans Sragen, Endang Handayani, mengatakan PT Sulismatex itu bangkrut dan dari 100 karyawan tetapnya baru 50 karyawan yang diberi pesangon Rp10,4 juta per orang. Pembayaran pesangon untuk 50 orang lainnya masih menunggu hasil penjualan aset pabrik.

“Rencana Senin [10/4/2017] besok kami akan panggil pimpinan perusahaan dengan para karyawan untuk mediasi di Kantor Disnakertrans. Bangkrutnya itu sekitar enam bulan lalu. Untuk detailnya nanti menunggu hasil mediasi di Disnakertrans Sragen,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Bagian Human Resource Development (HRD) PT Sulismatex Sragen, F.X. Sugiyanto, saat dimintai konfirmasi, Jumat, membenarkan pabrik itu sudah tutup. Sugiyanto masih membahas permasalahan tersebut dalam rapat dengan manajemen di pabrik pada Jumat siang.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya