SOLOPOS.COM - Warga saat melintas di Bangjo Boulevard Soekarno, Boyolali, Selasa (30/5/2023). (Solopos.com/Ni'matul Faizah)

Solopos.com, BOYOLALI — Sebanyak delapan traffic light atau bangjo di Boyolali ternyata memiliki radar atau detektor yang tergabung dalam Intelligent Transport System (ITS). Radar atau detektor tersebut untuk mendeteksi kendaraan di sekitar dalam mengatur panjang pendek durasi bangjo.

Kepala Bidang (Kabid) Lalu Lintas Dinas Perhubungan (Dishub) Boyolali, Ragil Pambudi, mewakili Kepala Dishub Boyolali, Arief Wardianta, menjelaskan ITS merupakan pengaturan lalu lintas dengan kecerdasan buatan.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

“Ada delapan titik, dari Bangak, Ngaru-aru, Jalinan, Randusari, Wika, Boulevard Soekarno. Kemudian ada di Taman Pandan Alas dan Surowedanan,” kata dia saat berbincang dengan Solopos.com di kantornya, Selasa (30/5/2023).

Ia menjelaskan untuk bangjo yang berada di Pandang Alas dan Boulevard Soekarno menggunakan sistem detektor di dalam tanah untuk mengetahui kendaraan yang lewat.

Sedangkan bangjo di Bangak, Ngaru-aru, Jalinan, Randusari, Wika, dan Surowedanan telah menggunakan sistem radar.

“Kalau dilihat di dekat lampu itu ada seperti kamera, ada warna merah yang menyala di dekatnya. Itu radar atau detektor fungsinya untuk mendeteksi adakah kendaraan yang lewat atau tidak,” kata dia.

Command Center (CC) Room dari delapan bangjo ITS tersebut terpusat di Dishub Boyolali. Cara kerja bangjo berbasis ITS, jelas Ragil, berbeda dengan konvensional.

Pada bangjo yang masih bersistem konvensional, masing-masing lampu telah diatur pada batas waktu tertentu. Namun, pada bangjo bersistem ITS ketika detektor atau radar tidak mendeteksi adanya kendaraan maka lampu akan berubah merah.

Ia mencontohkan jika waktu otomatis bangjo terintegrasi ITS diatur maksimal berubah warna maksimal tiap 60 detik. Namun, ketika radar atau detektor tidak menangkap kendaraan lewat misal pada 30 detik, maka rambu akan otomatis berubah kuning dan menjadi merah.

“Untuk bergantian dengan simpang lain, jadi tidak ada lagi pada saat jam sepi tengah malam terus jenengan berhenti lama tapi di simpang lain enggak ada yang lewat,” kata dia.

Lebih lanjut, Ragil mengungkapkan delapan lokasi bangjo di Boyolali tersebut telah tergabung ITS sejak 2021. Pemilihan lokasi bangjo yang tergabung ITS merupakan kewenangan pemerintah pusat atau Kementerian Perhubungan (Kemenhub) karena berada di jalan nasional.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya