Soloraya
Minggu, 18 Desember 2022 - 15:54 WIB

Info Lur! Beli BBM Subsidi di Wonogiri Wajib Pakai MyPertamina Mulai Maret 2023

Muhammad Diky Praditia  /  Ponco Suseno  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pendaftaran MyPertamina untuk BBM Subsidi. (Mypertamina.id)

Solopos.com, WONOGIRI — Pembelian bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi di Wonogiri wajib menggunakan quick response (QR) MyPertamina mulai Maret 2023. Melalui kode QR tersebut, penggunaan BBM bersubsidi diharapkan bisa tepat sasaran.

Kepala Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah Menengah dan Perindustrian dan Perdagangan (KUKM Perindag) Wonogiri, Wahyu Widayati, mengatakan kode QR MyPertamina akan digunakan secara menyeluruh untuk pembelian segala jenis BBM bersubsidi di semua stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di Wonogiri mulai Maret 2023. Hal itu berdasarkan informasi yang ia dapatkan dari PT Pertamina, Jumat (9/12/2022),

Advertisement

“Kami tadi rapat dengan pihak Pertamina, rencananya pembelian semua jenis BBM bersubsidi wajib menggunakan MyPertamina mulai Maret 2023. Itu kalau tidak ada perubahan jadwal ya, tapi rencananya begitu,” kata perempuan yang kerap disapa Wahyu itu kepada Solopos.com melalui telepon WhatsApp (WA), Jumat lalu.

Menurut Wahyu, kebijakan itu diterapkan dengan tujuan agar pendistribusian BBM bersubsidi tepat sasaran kepada yang membutuhkan. Sebab selama ini BBM bersubsidi dinilai tidak tepat sasaran.

Advertisement

Menurut Wahyu, kebijakan itu diterapkan dengan tujuan agar pendistribusian BBM bersubsidi tepat sasaran kepada yang membutuhkan. Sebab selama ini BBM bersubsidi dinilai tidak tepat sasaran.

Banyak orang yang seharusnya tidak berhak menggunakan BBM bersubsidi tapi justru memanfaatkannya secara terus menerus. Hal itu membuat negara merugi.

Baca Juga: Wonogiri Jadi Tempat Uji Coba Beli Solar Pakai QR Code, Organda: Bikin Ribet!

Advertisement

Kendati begitu, hal ini harus dilakukan agar BBM bersubsidi benar-benar bisa dimanfaatkan oleh masyarakat yang membutuhkan.

“Pro dan kontra itu wajar jika ada kebijakan baru diterapkan. Tapi ini harus dilakukan. Pertamina menilai selama ini penggunaan BBM bersubsidi tidak tepat sasaran. Makanya MyPertamina ini solusi agar BBM bersubsidi bisa tepat sasaran. Orang-orang yang mampu nanti tidak akan bisa menggunakan BBM bersubsidi karena tidak teregistrasi di Mypertamina,” ujar dia.

Dia menambahkan, registrasi MyPertamina bisa dilakukan di seluruh SPBU di Wonogiri. Pengguna BBM bersubsidi hanya perlu datang ke SPBU dan menemui petugas dengan membawa KTP, surat tanda nomor kendaraanya, dan foto kendaraan.

Advertisement

Baca Juga: Beli Solar Pakai QR Code, Uji Coba Dimulai dari 11 Daerah Ini

Setelah itu masing-masing pengguna akan mendapatkan kode QR yang dapat digunakan ketika membeli BBM bersusidi.

“Proses registrasinya tidak lama, hanya butuh waktu 5-10 menit jika persyaratannya sudah lengkap. Registrasi juga bisa dilakukan melalui aplikasi Mypertamina,” ucapnya.

Advertisement

Dia menambahkan, Wonogiri menjadi salah satu dari 11 kabupaten/kota yang menjadi tempat uji coba penggunaan kode QR untuk pembelian BBM bersubsidi jenis solar sejak 1 Desember 2022. Pemilihan Wonogiri menjadi tempat uji coba lantaran pengguna MyPertamina di Wonogiri masih rendah.

“Tapi menurut Pertamina, sejak uji coba itu diberlakukan, pengguna MyPertamina di Wonogiri naik signifikan. Hanya, mereka tidak menyebutkan berapa orang dan berapa persen peningkatannya itu,” imbuh Wahyu.

Baca Juga: Menjelang Akhir Tahun, Harga Sejumlah Bahan Pokok di Wonogiri Mulai Naik

Ketua Paguyuban Angkutan Kota (Angkuta) Wonogiri, Suprapto, menyampaikan sopir angkuta Wonogiri sudah menggunakan kode QR MyPertamina untuk membeli BBM bersubsidi jenis Pertalite sejak beberapa bulan terakhir. Namun demikian, penggunaan kode QR MyPertamina ini dinilai menyulitkan para sopir angkuta.

Mereka harus menunjukkan kode QR MyPertamina ketika hendak mengisi BBM untuk angkutan mereka. Meski begitu, pembelian BBM bersubsidi ini masih dibatasi untuk angkuta.

Di dua SPBU yang ada di Kecamatan Wonogiri, satu SPBU membatasi pembelian BBM bersubsidi jenis Pertalite maksimal Rp100.000, sedangkan SPBU lain membatasi pembelian maksimal Rp200.000. Tak hanya itu, waktu pembelian pun masih dibatasi.

“Kalau sudah melewati pukul 18.00 WIB kami, para sopir angkuta sudah tidak boleh lagi beli Pertalite, melainkan harus beli BBM nonsubsidi seperti Pertamax. Mau tidak mau kami harus mengikuti kebijakan ini karena ini perintah pemerintah. Tapi sayangnya, mengapa masih harus dibatasi, selain ribet, tentu ini merepotkan bagi kami,” kata Suprapto kepada Solopos.com, Minggu (18/12/2022).

Baca Juga: Hore! 5.803 Keluarga di Wonogiri bakal Peroleh BLT Dampak Inflasi Kenaikan BBM

Pendapat yang juga diungkapkan Ketua Organisasi Angkutan Darat (Organda) Wonogiri, Edi Purwanto. Alih-alih memudahkan, penggunaan MyPertamina justru menyulitkan pembelian BBM bersubsidi. Menurut dia, pemerintah tidak mempertimbagkan secara matang atas ditetapkannya kebijakan ini.

“Kan masih banyak orang yang belum paham. Apalagi untuk mereka yang sudah berumur, pasti kesulitan kalau harus pakai aplikasi yang mengharuskan menggunakan smartphone,” kata Edi.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif