SOLOPOS.COM - ilustrasi (/JIBI/dok)

Info mudik 2016 Polres Boyolali menilai Jl.Pemuda-Simpang Lima Boyolali perlu direkayasa.

Solopos.com, BOYOLALI — Satuan Lalu Lintas Polres Boyolali menilai perlu ada rekayasa arus kendaraan dari arah Jl.Pemuda (samping Polsek Boyolali Kota) menuju bundaran Simpang Lima.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Rekayasa arus tersebut untuk menghindari kesemrawutan lalu lintas di kawasan Simpang Lima dan mengurangi risiko kecelakaan di jalur tersebut. Kapolres Boyolali, AKBP M.Agung Suyono, melalui Kasatlantas, AKP Yuna Ahadiyah, menjelaskan dengan meningkatnya kepadatan lalu lintas saat arus mudik dan balik Lebaran, jalur di Simpang Lima menjadi cukup rawan.

Kendaraan yang keluar dari Jl.Pemuda dan masuk ke Simpang Lima akan diarahkan petugas untuk putar kiri terlebih dahulu ke arah bundaran jarum jam.

“Baru kemudian ke utara masuk ke jalur Simpang Lima. Kalau kendaraan yang keluar Jl.Pemuda langsung masuk Simpang Lima tentu akan sangat berbahaya apalagi jika ada kendaraan yang melaju kencang dari arah utara,” kata Yuna, saat berbincang dengan Solopos.com, akhir pekan lalu. Di titik tersebut, sering terjadi persilangan arus kendaraan.

Rekayasa arus ini akan diterapkan dan petugas segera memasang rambu-rambu penunjuk jalur.
Selain itu, petugas juga akan memasang rambu-rambu kurangi kecepatan di pintu keluar Jl.Merbabu masuk ke Simpang Lima karena kendaraan dari Jl.Merbabu akan bertemu dengan arus kendaraan dari arah Solo. Di titik itu juga sering terjadi persilangan arus kendaraan. Yuna mengimbau pengendara mengurangi kecepatan saat berada di kawasan Simpang Lima.

“Dari arah Jl.Merbabu mau masuk Simpang Lima harus mengurangi kecepatan maksimal sampai 20 kilometer/jam. Kalau yang di dalam bundaran Simpang Lima, maksimal kecepatan adalah 30 kilometer/jam,” kata dia.

Pengamanan di jalur Simpang Lima akan di-backup oleh petugas kepolisian yang bertugas di Pospam Utami.

Sementara itu, berdasarkan pantauan Solopos.com, pengendara dari luar kota masih banyak yang belum tahu perubahan arah jalur di Jl.Merbabu dan Jl.Merapi. Pengendara dari arah Solo masih banyak yang berniat masuk ke Jl.Merbabu padahal jalur keluar Simpang Lima saat ini lewat Jl.Merapi. Kendaraan yang mendadak berhenti di depan Jl.Merbabu sering menimbulkan kemacetan.
“Banyak sekali pemudik terutama yang dari arah timur yang belum tahu perubahan jalur. Di depan Jl.Merbabu misalnya, selain sering terjadi persilangan arus juga banyak mobil yang mendadak berhenti karena tidak tahu jalur. Kendaraan banyak yang kemudian muter lagi di Simpang Lima baru kemudian masuk ke Jl.Merapi,” kata warga Jl.Merbabu, Yulianto.

Dia berharap ada petugas lalu lintas atau Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) yang ditempatkan di Simpang Lima karena pemudik butuh panduan dari petugas mengingat baru tahun ini Simpang Lima menyambut arus mudik.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya