SOLOPOS.COM - Pengendara mobil melintasi gerbang masuk jalan tol Solo-Sragen di Klodran, Colomadu, Karanganyar, Rabu (29/6/2016). Jalan tol Solo-Sragen mulai dibuka pada Rabu (29/6/2016) untuk mobil pribadi berukuran kecil dari pukul 06.00 WIB hingga 17.00 WIB. (Ivanovich Aldino/JIBI/Solopos)

Info mudik 2016, pengemudi dari arah Kota Solo kebingungan masuk tol Soker.

Solopos.com, SOLO–Jalur alternatif Sragen-Surabaya via tol Solo-Kertosono (Soker) ruas Klodran, Colomadu, Karanganyar-Pungkruk, Sidoharjo, Sragen, beroperasi terbatas mulai Rabu, (29/6/2016) pukul 06.00 WIB. Minimnya rambu penunjuk jalan dari arah Solo membuat sejumlah pengemudi dari luar kota kebingungan.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Pantauan Solopos.com di pintu masuk tol Soker Klodran, Rabu siang, mayoritas kendaraan melewati jalur alternatif mudik Lebaran tersebut dari arah barat. Kendaraan dari luar kota didominasi mobil berpelat nomor B, AB, dan H.

Sementara itu, rambu penunjuk jalan masuk tol Soker dari arah batas kota Solo di Kerten belum tersedia. Akses utama tol Soker dari Solo yakni di Jl. Pakel dan Jl. Adi Sumarmo juga belum dilengkapi rambu penujuk arah masuk pintu tol tersebut. Rambu penujuk jalan baru tersedia di batas Kota Solo yang mengarah ke Karanganyar.

Petunjuk jalan masuk tol Soker lewat aplikasi Google Maps juga belum tersedia. Sedangkan lewat aplikasi Waze, sudah ada jalan existing tol Soker melalui Klodran, Karanganyar.

Salah seorang pengguna jalur alternatif Sragen-Surabaya via tol Soker, Dimas Maulana, 30, tertarik memanfaatkan jalan yang bisa memangkas waktu tempuh perjalanan Solo-Sragen hingga 45 menit ini. “Kami dari Jogja mau ke Kediri. Dapat info Solo katanya sudah ada tol. Mau nyobain ini. Katanya lebih irit waktu,” ujarnya saat ditemui di pintu masuk tol Soker Klodran.

Dimas yang datang dari arah timur atau Jl. Adi Sumarmo, mengaku sempat kebingungan mencari pintu masuk jalur alternatif yang dibuka khusus mobil selama H-7 sampai H+7 Lebaran tersebut.

“Tadi sempat nyari-nyari juga. Habis ketemu petugas Dishub [Dishubkominfo Solo] di jalan, baru deh diarahkan ke sini, keluhnya.

Pengguna jalan lain, Achmad, 35, juga mengeluhkan minimnya rambu petunjuk jalan dari arah Solo. “Saya mau jalan ke Ngawi dari Jogja. Sampai di Sumber tadi sempat kebingungan juga. Setelah bertanya sama orang, baru diarahkan lewat ke sini. Saya cari di peta Google juga belum ada pintu masuk tolnya,” bebernya.

Menanggapi masukan sejumlah pengguna jalan, Kepala Bidang Lalu Lintas Dishubkominfo Solo, Sri Baskoro, menjelaskan saat ini tol Soker masih beroperasi terbatas sebagai jalur alternatif mudik dan balik Lebaran 2016.

“Sementara ini kewenangan pemasangan rambu dari kontraktor. Pemerintah nanti menyediakan rambu setelah tol resmi beroperasi. Usulan warga akan kami sampaikan di rapat evaluasi,” jelasnya.

Duty Manager Petugas Piket dari PT Solo Ngawi Jaya, Surya Panyuluh, mengatakan mayoritas kendaraan yang melewati tol Soker pada awal pembukaan masih didominasi kendaraan dari Soloraya.

“Kira-kira 60 persen lokal. Yang 40 persen dari kendaraan luar kota,” terangnya saat ditemui Solopos.com di pintu masuk tol Soker Klodran.

Surya mengatakan pada operasional perdana tersebut, pihaknya masih menemui sepeda motor milik warga yang nekat melintasi bagian ruas tol Trans Jawa itu. Selain itu, pengelola jalan tol juga mendapati pengguna jalan yang melakukan swafoto (selfie) di tengah jalan.

“Pagi tadi kami halau motor dan mengingatkan pengguna jalan yang selfie di jalan tol. Ada juga warga yang  menggembalakan kambingnya. Itu berbahaya,” pesannya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya