Soloraya
Sabtu, 28 Desember 2019 - 07:00 WIB

Infrastruktur di Sragen Membaik, Saatnya Dana Desa untuk Pemberdayaan Masyarakat

Muh Khodiq Duhri  /  Ahmad Baihaqi  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pengendara motor menghindari gundukan bekas timbukan jaringan PDAM di Jl. Raya Sukowati Sragen sebelah timur Jembatan Garuda Sragen, Jumat (27/9/2019). (Solopos/Tri Rahayu)

Solopos.com, SRAGEN — Sejumlah desa di Sragen mengalokasikan anggaran sebesar 40% dari dana desa (DD) untuk pembangunan fisik pada 2020. Porsi pembangunan fisik dari tahun ke tahun berkurang seiring makin baiknya kondisi infastruktur jalan dan jembatan di desa-desa.

Pada 2015, porsi pembangunan fisik di semua desa mencapai 70% dari DD. Sisanya digunakan untuk kegiatan pemberdayaan serta pembinaan masyarakat, perekonomian, pelayanan kesehatan, pendidikan dan lain-lain. Seiring berjalannya waktu, porsi pembangunan fisik yang dibiayai DD di sejumlah desa sudah menurun.

Advertisement

Pelaku Penyiraman Air Keras ke Novel Baswedan Ternyata Anggota Polri

“Sekarang kondisi jalan dan jembatan di desa ini sebagian besar sudah baik. Tapi kami tetap mengalokasikan 40% dari DD untuk pembangunan fisik pada 2020. Anggaran dari DD itu kami gunakan untuk melanjutkan pembangunan fisik pada 2019. Misal pada 2019 kami anggarkan dana untuk beton jalan kampung, pada 2020 kami bangun talut jalannya,” terang Sekretaris Desa (Sekdes) Celep, Kecamatan Kedawung, Sumadi, kepada Solopos.com, Jumat (27/12/2019).

Sumadi mengakui, porsi pembangunan fisik yang dibiayai DD selalu menurun dari tahun ke tahun. Pada 2015 lalu, porsi pembangunan fisik masih mencapai 70%. Pada 2020, porsi pembangunan fisik tinggal 40% sehingga Pemdes Celep memiliki porsi anggaran yang lebih besar untuk kegiatan lain seperti pemberdayaan serta pembinaan masyarakat, perekonomian, pelayanan kesehatan, pendidikan dan lain-lain.

Advertisement

“Kami sudah berencana menggelar pelatihan menjahit untuk kelompok masyarakat sebagai bagian dari upaya pengentasan kemiskinan. Kami juga merencanakan penambahan fasilitas bermain dan edukasi di sejumlah PAUD, pengadaan fasilitas olahraga, penanggulangan hama di sektor pertanian dan lain-lain,” papar Sumadi.

Camat Sukodono, Riyadi Guntur, mengatakan sebagian besar jalan di desa-desa di Kecamatan Sukodono dalam kondisi baik. Ini setelah jalan itu diperbaiki dengan DD yang digelontorkan sejak 2015. Sekarang, rata-rata desa di Sukodono tinggal mengalokasikan anggaran sebesar 40% dari DD untuk pembangunan fisik.

Hajar Leicester, Jalan Liverpool Menuju Juara Kian Mulus

Advertisement

“Pada 2018-2019, porsi pembangunan fisik desa-desa di Kecamatan Sukodono tinggal 50%. Pada 2020, porsi pembangunan fisik turun lagi jadi 40% dari DD. Meski sempat terkendala sulitnya mencari tukang, pembangunan fisik yang bersumber dari DD pada tahun ini sudah selesai 100%,” terang Riyadi Guntur.

Besaran pagu DD 2020 sudah diterima masing-masing desa di Sragen. Nilai total DD untuk 196 desa di Sragen mencapai Rp173,2 miliar atau naik Rp5 miliar dibandingkan DD 2019 yang mencapai Rp168 miliar. Sebanyak 29 desa di daerah terpencil di Kabupaten Sragen digelontor DD senilai lebih dari Rp1 miliar pada 2020. Desa Ngepringan, Kecamatan Jenar, mendapat DD paling besar yakni Rp1,458 miliar.

Advertisement
Kata Kunci : Berita Sragen DANA DESA
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif