Soloraya
Sabtu, 31 Mei 2014 - 18:27 WIB

INFRASTRUKTUR JALAN : DPUESDM: Kerusakan di Jalur Evakuasi Merapi Sekitar 10-15 Persen

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Foto ilustrasi (JIBI/Harian Jogja/Dok)

Solopos.com, BOYOLALI--Dinas Pekerjaan Umum dan Energi Sumber Daya Mineral (DPUESDM) Boyolali mencatat kerusakan jalan di jalur evakuasi bencana Gunung Merapi di wilayah itu sekitar 10 hingga 15 persen.

Menurut kepala DPUESDM Boyolali, M. Qodri, tingkat kerusakan jalan tersebut diketahui berdasarkan pengecekan yang dilakukan pihaknya belum lama ini.

Advertisement

“Kondisinya rata-rata masih baik, kalaupun ada kerusakan hanya kerusakan ringan, yakni antara 10-15 persen,” ungkap Qodri, ketika dimintai informasi seputar kerusakan di jalur evakuasi bencana Gunung Merapi tersebut, Sabtu (31/5/2014).

Menurut Qodri, kondisi kerusakan di jalur evakuasi yang cukup parah yakni di wilayah Dukuh Stabelan, Desa Tlogolele, Kecamatan Selo. Dari pengecekan di sejumlah titik, pihaknya menindaklanjuti dengan membuat laporan kepada Bupati Boyolali. Langkah tersebut akan disusul dengan mengadakan rapat bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Asisten II Sekretaris Daerah (Sekda).

“Akan kami ajukan anggaran untuk perbaikan jalur evakuasi tersebut melalui APBD Perubahan 2014 ini,” terangnya.

Advertisement

Dia mengungkapkan pascaerupsi Gunung Merapi 2010, beberapa kegiatan pembangunan termasuk rehabilitasi jalur evakuasi dilaksanakan oleh berbagai pihak seperti JRF maupun Rekompak. Dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), menurut dia, juga memberikan perhatian untuk wilayah Boyolali, di antaranya pembangunan jembatan gantung di sejumlah lokasi, termasuk berbagai proyek rehab rekon (RR).

Namun menurut dia, saat ini jalur evakuasi di wilayah Stabelan perlu mendapatkan perhatian lebih. Sehingga selain mengandalkan anggaran dari ABPD, pihaknya juga mengajukan ke BNPB. Bahkan untuk pembangunan jembatan permanen di Kajor, Desa Jrakah, Kecamatan Selo, tahun ini akan dilaksanakan. “Pembangunan jembatan permanen tersebut selain mendapat bantuan dari APBD Provinsi Jateng, juga didukung APBD Boyolali,” terangnya.

Diharapkan dengan perbaikan jalur-jalur evakuasi, penanganan dan penanggulangan bencana saat terjadi erupsi Gunung Merapi dapat dilakukan lebih cepat dan mudah.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif