SOLOPOS.COM - Ilustrasi 3 Pilihan Jalan Lingkar Solo. (JIBI/Solopos)

Infrastruktur jalan Soloraya, Pemkab Sukoharjo menunggu MoU dengan Pemprov Jateng.

Solopos.com, SUKOHARJO–Pembangunan jalur lingkar Soloraya bakal terintegrasi dengan jalur lingkar barat di Sukoharjo. Saat ini, Pemkab Sukoharjo masih menunggu penandatanganan perjanjian kerja sama (MoU) dengan Pemprov Jateng dan pemerintah pusat.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Hal itu disampaikan Kepala Bidang (Kabid) Prasarana dan Pengembangan Wilayah Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Sukoharjo, Agus Purwantoro, kepada Solopos.com, Jumat (8/4/2016). Menurut dia, jalur lingkar Soloraya bakal melintasi beberapa daerah di Soloraya termasuk Sukoharjo. Jalur itu melintasi Gatak-Baki-Grogol-Mojolaban dan berakhir di wilayah Kabupaten Karanganyar. Sementara konsep pembangunan jalur lingkar barat di Sukoharjo mulai dari Desa Ngepuh, Kecamatan Nguter-Sukoharjo-Grogol-Baki-Gatak.

“Jalur lingkar Soloraya bakal terintegrasi dengan jalur lingkar barat di Sukoharjo. Uji kelayakan atau feasibility study (FS) tengah dikerjakan pada 2016,” kata dia, Jumat.

Proyek jalur lingkar Soloraya dikerjakan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemen PU dan PR). Kemungkinan jalur lingkar Soloraya juga melewati Kabupaten Boyolali. Lantaran melewati beberapa daerah di Soloraya maka diperlukan komitmen dan pembagian tugas dan kewenangan selama pengerjaan proyek tersebut.

Komitmen serta pembagian tugas tertuang dalam MoU yang ditandatangani pemeintah pusat, Pemprov Jateng dan pemerintah daerah di Soloraya. “Tak mungkin kami sendirian mengeksekusi pembebasan lahan karena proyek ini melibatkan daerah lain di Soloraya. Nah, pemerintah pusat, Pemrpov Jateng maupun Pemkab Sukoharjo tertuang dalam Mou. Kami masih menunggu undangan dari pemerintah pusat,” ujar dia.

Terintegrasinya jalur lingkar Soloraya dengan jalur lingkar barat di Sukoharjo menjadi solusi jangka panjang untuk pengembangan wilayah Soloraya. Selain mengurai kemacetan arus lalu lintas, integrasi jalur lingkar Soloraya dengan jalur lingkar barat di Sukoharjo berdampak mendongkrak tingkat perekonomian masyarakat.

Dampak negatifnya, lahan pertanian produktif di Kabupaten Jamu bakal berkurang lantaran proyek jalur lingkar Soloraya melewati lahan pertanian. “Memang lahan pertanian produktif bakal terpangkas karena proyek itu [jalur lingkar Soloraya]. Namun, untuk pengembangan wilayah bakal dinikmati tak hanya warga Sukoharjo melainkan daerah lain di Soloraya,” jelas Agus.

Agus menyinggung mengenai pembangunan jalur lingkar barat di Sukoharjo. Saat ini, detail engineering design (DED) pembangunan jalur lingkar barat tengah dibuat Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Sukoharjo. Targetnya, pembuatan DED rampung pada 2016 sehingga proyek bisa dikerjakan pada 2017.

Di sisi lain, seorang warga Desa Kepuh, Kecamatan Nguter, Warsino, 38, mengatakan belum mengetahui secara jelas ihwal rencana pembangunan jalur lingkar barat yang melintasi Desa Kepuh. Dia tak mempersoalkan pembangunan jalur lingkar barat karena bermanfaat bagi masyarakat. Namun, ia meminta agar proyek itu tak merugikan pemilik lahan yang terdampak pembangunan jalur lingkar barat. “Belum ada informasi itu [pembangunan jalur lingkar barat]. Kalau memang pembangunan jalur lingkar barat direalisasikan mestinya  disosialisasikan terlebih dahuku kepada masyarakat,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya