SOLOPOS.COM - Jembatan gantung (JIBI/Harian Jogja/Solopos)

SIAP DIRESMIKAN -- Salah satu jembatan gantung di lereng Gunung Merapi di Dukuh Sepi, Desa Jrakah, Kecamatan Selo, Boyolali, yang akan diresmikan bersama sejumlah jembatan serupa lainnya di wilayah yang sama. (JIBI/SOLOPOS/Farida Trisnaningtyas)

BOYOLALI – Sejumlah jembatan gantung di lereng Merapi siap diresmikan pada Sabtu (28/4/2012) lusa. Peresmian ini menyusul telah selesainya pengerjaan tiga jembatan gantung di sejumlah desa di Kecamatan Selo. Ketiga jembatan yang telah rampung adalah Sepi, Kajor dan Ladon di Desa Jrakah, Kecamatan Selo.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Akan tetapi, sebanyak dua jembatan gantung lain yaitu di Windu, Desa Klakah serta Takeran, Desa Tlogolele belum selesai pengerjaannya. Peresmian ini bakal diramaikan dengan penanaman ribuan batang pohon di kawasan sekitarnya.

“Tiga buah jembatan gantung di Selo telah selesai pengerjaannya. Yaitu Sepi, Ladon dan Kajor di Jrakah. Dua lainnya menyusul untuk segera diselesaikan. Meskipun demikian, ketiga jembatan yang telah selesai kita resmikan terlebih dahulu,” papar Asisten II Setda Boyolali, Juwaris, Kamis (26/4/2012).

Dijelaskan, sebelumnya Kementerian Pekerjaan Umum meminta agar peresmian ditunda karena jadwal telah penuh. Akan tetapi, peresmian sejumlah jembatan ini bakal dilaksanakan sesuai dengan yang telah direncanakan yaitu Sabtu mendatang. Sebab, setelah proyek jembatan gantung ini akan disambung dengan rekonstruksi. Pemkab Boyolali mendapatkan dana sebesar Rp32miliar untuk sejumlah kegiatan rehab rekonstruksi. Antara lain, proyek pembangunan jembatan permanen serta pengadaan benih.

“Rehab rekon juga akan dilaksanakan tahun ini. Banyak sekali kegiatan perbaikan terutama di sejumlah infrastruktur yang terkena erupsi Merapi dua tahun lalu,” tambahnya. Juwaris memaparkan salah satu rehab rekon bakal memperbaiki jembatan permanen di Dukuh Sepi Jrakah. Pasalnya, jalur ini untuk lalu lintas kendaraan sayur-mayur. Sebab, tidak memungkinkan mobil sayur melewati jembatan gantung yang berada di atasnya.

Ditambahkan, Kades Tlogolele, Budi Harsono mengatakan jembatan gantung di Dukuh Takeran sudah sampai pada tahap pemasangan badan. Proyek tinggal menggarap jalan masuk ke jembatan yang harus menggunakan alat berat untuk membuat aksesnya. Sementara itu, Kepala Pelaksana Proyek PT Amarta Karya, Yusanto menegaskan untuk kendaraan yang melebihi tonase diminta tidak melewati jembatan gantung. Menurutnya, aturan batas maksimal 3 ton harus dipatuhi jika ingin umur jembatan gantung ini lama. “Di samping itu, harus ada pengecekan rutin untuk mengetahui kondisi jembatan. Jika ada yang rusak bisa segera diperbaiki untuk keberlangsungan ke depannya nanti,” pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya