Soloraya
Jumat, 8 Maret 2013 - 06:56 WIB

INFRASTRUKTUR: Rehab Jembatan Desa Karanganyar Butuh Rp300 Juta

Redaksi Solopos.com  /  R. Bambang Aris Sasangka  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Warga Desa Karanganyar, Kecamatan Musuk, Boyolali, melihat kondisi jembatan desa yang terputus saat terjadi hujan deras, Rabu (13/2/2013). (JIBI/SOLOPOS/Septhia Ryanthie)

Warga Desa Karanganyar, Kecamatan Musuk, Boyolali, melihat kondisi jembatan desa yang terputus saat terjadi hujan deras, Rabu (13/2/2013). (JIBI/SOLOPOS/Septhia Ryanthie)

KARANGANYAR – Perbaikan jembatan penghubung dua dukuh, yaitu Dukuh Karanganyar dan Dukuh Setro, Desa Karanganyar, Kecamatan Musuk, Boyolali, diperkirakan membutuhkan dana setidaknya senilai Rp200 juta hingga Rp300 juta. Jembatan yang merupakan salah satu proyek fisik dalam Program Percepatan Infrastruktur Pedesaan (PPIP) 2009 itu putus akibat diterjang batu besar saat terjadi hujan deras, Rabu (13/2/2013) lalu.
Advertisement

“Dari estimasi oleh DPUESDM [Dinas Pekerjaan Umum dan Energi Sumber Daya Mineral] beberapa waktu lalu, untuk memperbaiki jembatan tersebut dana yang dibutuhkan diperkirakan sekitar Rp200 juta hingga Rp300 juta, termasuk di dalamnya rehab akses jalan menuju jembatan,” terang Camat Musuk, Totok Eko YP, kepada Solopos.com.

Totok menyatakan langkah yang akan diambilnya agar perbaikan jembatan tersebut bisa dilakukan adalah dengan mengajukan permohonan dana kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) setempat. “Kalau dari Pemkab menyarankan pengajuan dananya kepada pusat [pemerintah pusat]. Tapi kami masih menunggu keputusan Bupati [Bupati Boyolali, Seno Samodro] nantinya diarahkan kemana, apakah ke pusat atau nanti bisa dianggarkan dari Pemkab,” kata Totok. Namun saat ini, pihaknya juga berupaya dengan prioritas dana dari program-program pemberdayaan masyarakat.

Di sisi lain, selain jembatan Desa Karanganyar yang putus tersebut, Pemkab mencatat ada beberapa jembatan lain yang juga rusak atau putus akibat cuaca buruk dalam beberapa waktu terakhir ini. Di antaranya Jembatan Kembang di Dukuh Tumang Kukuhan, Desa/Kecamatan Cepogo yang salah satu tebing di bawahnya yang longsor, serta Jembatan Kali Tlawah, Kecamatan Juwangi.

Advertisement

Menurut Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Boyolali, Suyitno, pihaknya sudah melakukan pengecekan kondisi jembatan tersebut. Namun untuk perbaikan atau pembangunan masih akan dikoordinasikan lebih lanjut.

“Kami masih koordinasi dengan Dinas Pendapatan Pengelolaan Kekayaan Aset Daerah [DPPKAD] dan Asisten II Sekda,” katanya. Dijelaskan, koordinasi khusus untuk membahas biaya untuk perbaikan jembatan mencakup apakah dana perbaikan bisa menggunakan anggaran tak terduga. Hal itu juga berlaku untuk perbaikan sejumlah jembatan rusak lainnya. Mengingat pemakaian dana tak terduga hanya bisa digunakan untuk warga yang terkena dampak bencana. Padahal, kerusakan jembatan Kembang tidak berdampak besar terhadap masyarakat. Hanya, warga kesulitan melintas dan harus mengambil jalan memutar.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif