SOLOPOS.COM - Ilustrasi rel ganda di Semarang (JIBI/Solopos/Antara/R. Rekotomo)

Sebanyak 130 bangunan hunian di wilayah Tegalharjo, Solo, terdampak pembangunan rel ganda.

Solopos.com, SOLO — Sebanyak 130 bangunan hunian di wilayah Kelurahan Tegalharjo, Jebres, Solo, dipastikan terdampak proyek double track (rel ganda) kereta api (KA). Mereka meminta hunian pengganti sama seperti program relokasi warga bantaran sungai.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Lurah Tegalharjo, Kecamatan Jebres, Ahmad Khoironi, menyebutkan 130 hunian itu tersebar di RW 003, RW 005, dan RW 006. “Dari pengukuran awal hanya RW 006 yang kena hunian. Sedangkan lainnya hanya pekarangannya,” kata Roni sapaan akrabnya ketika dijumpai wartawan di ruang kerjanya, Selasa (26/9/2017).

Dalam sosialisasi yang dihadiri perwakilan PT Kereta Api Indonesia (KAI), Kementerian Perhubungan (Kemenhub), serta warga terdampak awal Agustus lalu di Balai Kelurahan Tegalharjo, Roni menyampaikan hasil pertemuan itu intinya warga menyepakati program pembangunan rel ganda tersebut.

Tidak ada penolakan terkait rencana tersebut. Sebelum sosialisasi itu, PT KAI door to door memberitahukan rencana itu secara nonformal kepada calon warga terdampak. Dengan demikian warga memiliki pemahaman lebih dulu mengenai rencana pembangunan jalur rel ganda.

Selain itu, warga memahami status mereka yang menempati tanah milik PT Kereta Api Indonesia (KAI) sehingga jika sewaktu-waktu dibutuhkan siap mengikuti aturan PT KAI. “Warga di sini menerima adanya pembangunan rel ganda. Hanya mereka yang huniannya kena minta diberikan hunian pengganti,” katanya.

Permohonan hunian pengganti diajukan warga sama seperti program relokasi warga bantaran Sungai Bengawan Solo yang dilaksanakan Pemkot. Warga menolak jika harus direlokasi ke rumah susun sewa sederhana (rusunawa).

“Minimal mereka minta ada kenaikan status [dari penghuni tanah PT KAI menjadi memiliki tanah berstatus hak milik],” katanya.

Ihwal pembahasan ganti rugi serta hunian pengganti, Roni mengatakan warga masih menunggu pertemuan lanjutan bersama pihak terkait. Meski pembahasan ganti rugi dan hunian pengganti belum kelar, proyek pembangunan jalur rel ganda sudah mulai dikerjakan.

Wali Kota Solo F.X. Hadi Rudyatmo mendukung pembangunan double track tersebut. Hanya ia berharap tidak ada penggusuran bangunan warga di bantaran rel. Pemerintah harus merelokasi warga tersebut dengan layak, seperti merelokasi ke tempat yang lebih berupa hunian pengganti.

“Saya minta pak Menteri [Perhubungan] merelokasi warga seperti di Solo. Warga itu dipindahkan ke daerah yang lebih memadai,” kata Rudy.

Pembangunan rel ganda Solo-Ngawi kini sudah dimulai meski masih terganjal bangunan rumah penduduk di bantaran rel kereta api. Bangunan tersebut sebagian besar di wilayah Solo dan di Sragen. Pembangunan rel ganda Solo-Ngawi terus dikebut untuk mencapai target selesai 2019.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya