Soloraya
Kamis, 12 Mei 2016 - 16:40 WIB

INFRASTRUKTUR SOLO : 3 Mega Proyek Pengendalian Banjir di Solo Segera Digarap

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pekerja Melanjutkan Proyek Pembangunan Dinding Penahan Banjir di Pucangsawit, Solo

Infrastruktur Solo, Agustus mendatang proyek multiyears pengendalian banjir di Solo mulai dikerjakan.

Solopos.com, SOLO–Tiga paket mega proyek penanggulangan banjir di Kota Bengawan, dengan menelan anggaran Rp400 miliar mulai dikerjakan Agustus mendatang.

Advertisement

Mega proyek kucuran dana dari Pemerintah Pusat ini dikerjakan multiyears hingga 2018 mendatang. Plh. Kasubag Umum Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo (BBWSBS) Supriyanta merinci ketiga paket proyek meliputi,  pembangunan parapet Demangan-Jembatan Mojo, normalisasi jembatan Bandara Adisumarmo-Kali Pepe, serta pembangunan bendung dan embung karet Tirtonadi. Ketiga proyek kini masih memasuki tahapan lelang.

“Proses lelang baru tahapan prakualifikasi. Sesuai jadwal proses lelang rampung 27 Juli, jadi kemungkinan proyek bisa dikerjakan Agustus,” kata dia ketika dijumpai wartawan di rumah dinas Wakil Wali Kota (Wawali), Kamis (12/5/2016).

Advertisement

“Proses lelang baru tahapan prakualifikasi. Sesuai jadwal proses lelang rampung 27 Juli, jadi kemungkinan proyek bisa dikerjakan Agustus,” kata dia ketika dijumpai wartawan di rumah dinas Wakil Wali Kota (Wawali), Kamis (12/5/2016).

Sementara untuk kontrak pelaksanaan proyek, Supriyanta mengatakan BBWSBS masih menunggu izin dari Kementerian Keuangan (Kemenkeu) ihwal pekerjaan dilakukan secara multiyears. Saat ini, BBWSBS telah mengirim permohonan perizinan pelaksanaan tiga paket pekerjaan secara multiyears. Pihaknya berharap izin Kemenkeu turun secepatnya, sehingga proyek bisa dikerjakan.

“Kami berharap pemenang lelang bisa langsung kerja, tanpa harus menunggu lama terbitnya izin dari Kemenkeu,” harapnya.

Advertisement

“Kami fokus dipekerjaan proyeknya. Sedangkan Pemkot di pembebasan lahan,” katanya.

Selain bendung karet Tortonadi dan normalisasi Kali Pepe, proyek lain yang akan dikerjakan BBWSBS adalah pembangunan parapet sepanjang 4,2 km dari Demangan hingga Jembatan Mojo. Parapet dibangun untuk pengendalian banjir Sungai Bengawan Solo. Namun pembangunan parapet juga masih terganjal banyaknya hunian warga yang hingga kini masih bertahan di bantaran Sungai Bengawan Solo. Hal ini masih menjadi pekerjaan rumah (PR) bagi Pemkot terkait program relokasi warga bantaran Sungai Bengawan Solo.

“Masalah ini masih terus kami koordinasikan dengan Pemkot karena berkaitan dengan akses jalan warga bantaran,” katanya.

Advertisement

Wali Kota F.X. Hadi Rudyatmo ingin mempercepat proses penyelesaian program relokasi warga bantaran Sungai Bengawan Solo. Rudy, sapaan akrabnya mengaku penyelesaian relokasi terhambat banyaknya pemilik bangunan berstatus hak milik (HM) yang belum menyepakati nilai ganti rugi lahan dan bangunan.

“Nanti kami akan mencarikan formulasi yang tepat, bagaimana mereka mau direlokasi,” kata Rudy tanpa membeberkan formulasi apa yang akan digunakan untuk program relokasi.

Selain persoalan itu, Rudy mengungkapkan banyaknya pemilik telah menerima ganti rugi namun belum membongkar bangunan. Rudy akan membongkar paksa lantaran pemilik bangunan tak mengindahkan peringatan Pemkot. Pemkot akan mempercepat pembongkaran bangunan warga karena pemerintah pusat berencana membangun parapet di bantaran Sungai Bengawan Solo dari Demangan  hingga Mojo.

Advertisement

“Kalau relokasi warga bantaran Kali Pepe karena kena proyek embung dan bendung karet Tirtonadi akan kami relokasi ke Rusunawa di Mojosongo. Jadi sudah tidak ada masalah, meski warga belum direlokasi proyek bisa tetap dikerjakan,” katanya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif