Soloraya
Senin, 5 Juni 2017 - 23:35 WIB

INFRASTRUKTUR SOLO : 579 Bangunan Berada di Lahan PT KAI Jalur Proyek KA Bandara

Redaksi Solopos.com  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Seorang petugas pemeriksa jalan (PPJ) tampak menyeberangi rel di dekat Stasiun Wates, Kulonprogo, seusai melakukan pantauan kondisi jalur kereta api, Senin (27/6/2016). (Rima Sekarani I.N./JIBI/Harian Jogja)

Infrastruktur Solo, sebanyak 579 bangunan diperkirakan terdampak proyek KA bandara.

Solopos.com, SOLO — Sedikitnya 579 bangunan berdiri di lahan PT KAI sepanjang jalur KA antara Stasiun Solo Balapan-Stasiun Kaliyoso sejauh 3,5 kilometer (km).

Advertisement

Jumlah tersebut diperoleh dari hasil penambahan antara jumlah bangunan di bantaran rel yang terdata Pemerintah Kelurahan Gilingan, Pemerintah Kelurahan Nusukan, dan Pemerintah Kalurahan Kadipiro.

Lurah Nusukan, Utik Sri Wahyuni, mengatakan Pemerintah Kelurahan Nusukan terlibat dalam proses pendataan bangunan di bantaran rel yang dikerjakan petugas PT KAI Daops VI/Yogyakarta sebagai langkah persiapan dalam penyediaan jalur KA Bandara Adi Soemarmo.

Advertisement

Lurah Nusukan, Utik Sri Wahyuni, mengatakan Pemerintah Kelurahan Nusukan terlibat dalam proses pendataan bangunan di bantaran rel yang dikerjakan petugas PT KAI Daops VI/Yogyakarta sebagai langkah persiapan dalam penyediaan jalur KA Bandara Adi Soemarmo.

“Saat proses pendataan, kami terlibat dalam tim. Jumlah bangunan yang terdata berada di lahan aset PT KAI wilayah Nusukan ada 287 bangunan,” jelas Utik saat diwawancarai Solopos.com, Senin (5/6/2017).

Lurah Gilingan, Joko Partono, mengatakan Pemerintah Kelurahan Gilingan juga terlibat dalam proses pendataan dan pengukuran lahan aset PT KAI di sepanjang rel Solo-Kaliyoso wilayah Gilingan. Dia menyebut ada 94 bangunan terdata berdiri di lahan milik PT KAI.

Advertisement

“Kami kan ikut juga dalam pendataan. Berdasarkan data yang kami simpan, diketahui ada 94 bangunan di lahan PT KAI sepanjang rel Solo-Kaliyoso wilayah Gilingan. Jumlah bangunan di utara viaduk Gilingan ada 43 unit, sedangkan di selatan ada 51 unit. Sebagian besar bangunan dipakai sebagai rumah. Ada fasilitas umum berupa musala di RW 005 dan RW 009,” jelas Joko saat ditemui Solopos.com di ruang kerjanya.

Lurah Kadipiro, Sugeng Budi Prasetyo, membenarkan proses pendataan aset PT KAI di sepanjang rel kereta api Solo-Kaliyoso wilayah Kadipiro telah usai. Berdasarkan hasil pendataan, dia menyebut ada 198 bangunan di lahan aset PT KAI.

Ratusan bangunan di Kadipiro tersebut berupa rumah, tempat usaha, maupun fasilitas umum. Sugeng menerangkan hasil pendataan aset kemudian akan dilaporkan PT KAI ke pemerintah pusat.

Advertisement

“Di Kadipiro sebagian besar bangunan di bantaran rel digunakan untuk rumah dan tempat usaha. Bangunan di sebelah barat rel rata-rata untuk usaha, sedangkan di sisi timur rel untuk rumah. Setelah pendataan aset, PT KAI akan melaporkan hasilnya ke pemerintah pusat. Saya yakin setelah itu ada sosialisasi lagi kepada warga. Yang menjadi pertanyaan warga selama ini kan apakah bangunan mereka akan dibongkar atau tidak?” jelas Sugeng.

Saat dimintai konfirmasi soal hasil pendataan bangunan di lahan aset PT KAI, Manajer Humas PT KAI Daops VI/Yogyakarta, Eko Budiyanto, belum mau membeberkan jumlahnya. Eko yang ditemui Solopos.com di Stasiun Solo Balapan pada Senin siang menyampaikan data hasil pendataan masih perlu diolah.

PT KAI Daops VI juga belum bisa memastikan kebijakan apa yang akan diambil setelah proses pendataan. Eko meminta kepada warga untuk turut mendukung program Pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang ingin mengoperasikan KA Bandara mulai 2018.

Advertisement

“Ada rumah, bangunan usaha, dan fasum yang berdiri di lahan aset PT KAI. Bangunan-bangunan itu berada di bantaran rel ketera api dengan lebar lahan dari rel bermacam-macam, yakni ada yang 8 meter, 10 meter, bahkan 19 meter. Pembangunan KA Bandara ini kan menjadi proyek Pak Jokowi. Saya yakin warga Solo pasti mendukung program tersebut. Nanti pasti ada sosialisasi lagi untuk membahas lebih lanjut rencana pembangunan KA Bandara dengan mengundang warga,” jelas Eko.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif