SOLOPOS.COM - Pengendara melintas di Jl. Sungai Serang, Kelurahan Semanggi, Pasar Kliwon, Solo, Jumat (12/1/2018). (Hijriyah Al Wakhidah/JIBI/Solopos)

Kerusakan Jl. Sungai Serang depan Pasar Notoharjo, Semanggi, Solo, sudah sangat parah.

Solopos.com, SOLO — Kerusakan Jl. Sungai Serang tepatnya depan Pasar Klithikan Notoharjo makin parah. Warga sekitar memasang tholo-tholo (kayu penanda) pada lubang jalan yang selalu tergenang air.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Pemasangan tholo-tholo bertujuan agar pengguna jalan waspada dan hati-hati saat melintasi genangan di ruas jalan tersebut agar tidak terjebak atau terperosok “ranjau darat”. Pengguna Jl. Sungai Serang Kelurahan Semanggi Pasar Kliwon sudah lama mengeluhkan adanya genangan air yang kerap muncul di ruas depan Pasar Klithikan Notoharjo.

Berdasarkan informasi masyarakat setempat genangan air tidak hanya terjadi setelah hujan tapi hingga beberapa hari meskipun tidak hujan. Awalnya warga menduga ada saluran air yang bocor mengingat genangan muncul tepat di ruas jalan yang rusak.

Namun setelah Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Solo meninjau lokasi pada Rabu (10/1/2018), dipastikan tidak ada saluran air dan saluran limbah yang bocor. “Kebetulan posisi jalan di ruas jalan itu sedikit ada kemiringan. Jadi kemungkinan itu yang memicu genangan selain itu jalan di ruas itu rusak, ada lubang jadi menambah potensi genangan,” ujar warga RT 006/RW 006, Kelurahan Semanggi, Slamet Riyanto, saat berbincang dengan Solopos.com, Rabu.

Menurut Slamet, kondisi itu cukup mengganggu pengguna jalan apalagi kawasan Jl. Sungai Serang termasuk kawasan padat. Jl. Sungai Serang menjadi jalur utama kendaraan keluar masuk Pasar Klithikan Notoharjo dan Pasar Ayam Semanggi.

Warga dan pengguna jalan berharap kerusakan jalan yang menimbulkan genangan bisa segera diperbaiki. Namun warga pesimistis karena di dekat kawasan itu ada proyek RSUD Semanggi.

“Kalaupun diperbaiki pasti setelah proyek RSUD itu selesai karena ini nanti pasti banyak kendaraan berat masuk melintas, eman-eman kalau diperbaiki sekarang nanti rusak lagi,” ujar Slamet.

Tokoh masyarakat Semanggi yang juga anggota DPRD Solo, Ekya Sih Hananto, tak menampik adanya genangan yang sering muncul di ruas depan Pasar Klithikan Notoharjo saat hujan. “Setahu saya saat habis hujan di situ muncul genangan karena jalannya memang agak cekung, aspalnya rusak dan air tidak bisa masuk ke inlet menuju ke saluran besar. Air biasanya baru bisa kering setelah dua hari nggak hujan,” ujar Ekya.

Genangan juga terjadi karena di sisi timur jalan juga belum ada saluran air. Berdasarkan pantauan Solopos.com, Jumat (12/1/2018), ada dua ruas jalan di Jl. Sungai Serang yang sering terjadi genangan karena air tidak mau mengalir ke inlet. Selain ruas depan Pasar Klithikan Notoharjo, genangan juga terjadi pada jarak sekitar 50 meter ke selatan pasar.

Di ruas tersebut, Pemkot Solo baru saja memperbaiki saluran drainase. Namun, posisi inlet lebih tinggi dibandingkan badan jalan sehingga air tidak mau masuk ke saluran.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya