SOLOPOS.COM - Kondisi perlintasan kereta api (KA) di Purwosari Solo. (JIBI/Solopos/Dok)
Infrastruktur Solo yakni flyover Purwosari dan Manahan akan segera dibangun.
Solopos.com, SOLO —Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Solo menanti kajian analisis dampak lalu lintas (andalalin) untuk menyusun kebijakan antisipasi kemacetan lalu lintas terdampak pembangunan jembatan layang (flyover) perlintasan sebidang Manahan maupun Purwosari.
Kepala Seksi Manajemen dan Rekayasa Lalu Lintas Dishubkominfo Solo, Ari Wibowo, mengemukakan penyusunan kajian andalalin dilakukan instansi terkait dalam waktu dekat.
“Dulu pernah ada kajian andalalin, tapi untuk underpass. Sekarang di Manahan maupun Purwosari akan dibuat flyover, tentunya butuh kajian baru,” kata dia, Jumat (25/11).
Ari mengatakan pihaknya belum bisa menyampaikan skenario antisipasi kemacetan lalu lintas di wilayah terdampak pembangunan lantaran masih menanti hasil kajian andalalin. Namun dia memastikan pembangunan jembatan layang tersebut meningkatkan beban lalu lintas di jalur sekitarnya.
“Kami belum tahu detailnya seperti apa. Tapi yang jelas untuk pembangunan flyover Manahan, beban terdekat adalah perlintasan sebidang Purwosari dan Pasar Nongko. Pengendara pasti akan mencari rute terpendek [jalur terdekat]. Untuk wilayah Purwosari juga seperti itu,” terangnya.
Dia berharap pembangunan flyover Manahan yang rencananya dimulai tahun depan tidak molor dan bisa kelar sesuai jadwal sehingga tidak bertubrukan dengan jadwal pembangunan flyover Purwosari yang bakal dimulai 2018 nanti. “Kalau pembangunannya sampai bertubrukan, beban jalan di Solo sangat berat,” jelasnya.
Kepala Bidang Lalu Lintas Dishubkominfo Solo, Sri Baskoro, menambahkan skenario antisipasi kemacetan lalu lintas akan disampaikan saat sosialisasi kepada wilayah lingkungan terdampak pembangunan flyover. “Nanti kami sampaikan saat sosialisasi bersama-sama di kecamatan,” kata dia.