SOLOPOS.COM - Desain flyover Manahan. (Farida Trisnaningtyas/JIBI/Solopos)

Infrastruktur Solo, Pemkot akan membuat dua perlintasan darurat selama flyover Manahan dibangun.

Solopos.com, SOLO — Perlintasan sebidang Manahan akan ditutup selama proyek pembangunan jalan layang (flyover) Manahan dikerjakan nanti. Sebagai gantinya, akan disiapkan dua perlintasan sebidang darurat sebagai jalur alternatif.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Solo Hari Prihatno mengatakan ditutupnya perlintasan sebidang Manahan saat flyover dibangun tentu akan berimbas pada akses lalu lintas kendaraan, baik dari arah Jl. dr. Moewardi ke Jl. Adisucipto, maupun arah sebaliknya. Akibatnya bakal terjadi penumpukan kendaraan di sekitar perlintasan sebidang Pasar Nongko.

“Akses jalan [Manahan] tertutup. Jadi mau tidak mau kendaraan yang mau ke arah Manahan atau sebaliknya pasti beralih ke perlintasan Pasar Nongko,” kata Hari ketika dijumpai wartawan di Balai Kota, Senin (3/4/2017).

Dengan kondisi ini, diperlukan manajemen rekayasa lalu lintas selama pembangunan flyover Manahan dikerjakan. Salah satunya sebagai upaya untuk mengantisipasi kepadatan lalu lintas akibat pembangunan flyover.

Hari mengatakan tim teknis Dishub telah merampungkan penyusunan rekayasa lalu lintas. Hasil rekayasa inipun masuk dalam penyusunan analisis dampak lalu lintas (andalalin) flyover Manahan kini dikerjakan tim konsultan andalalin Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR).

“Hasil terakhir koordinasi dengan tim konsultan andalalin, nanti dibangun dua perlintasan sebidang sementara,” kata Hari.

Kedua perlintasan sebidang darurat masing-masing akan dibangun di Brengosan Jl. Hasanunddin ke arah Jl. Samratulangi, serta Jl. Hasanuddin (timur Hotel Agas) ke arah kampung Purworejo atau belakang SMP Negeri 1 Solo.

Dua perlintasan sebidang darurat tersebut disiapkan sebagai jalur alternatif akses kendaraan, baik dari arah Kota Barat ke Manahan, ataupun sebaliknya. Nantinya perlintasan sebidang darurat timur Hotel Agas hanya diperuntukkan akses kendaraan roda dua.

Sedangkan perlintasan sebidang darurat di Brengosan disiapkan bisa dilalui kendaraan roda empat. Sesuai rencana, perlintasan sebidang tersebut akan dibangun dua lajur dengan lebar jalan delapan meter.

“Setelah flyover rampung dibangun, dua perlintasan sebidang itu akan bongkar. Itu [perlintasan sebidang] dibuat sementara untuk mengakomodasi akses kendaraan,” katanya.

Ditanya kapan pembangunan flyover Manahan mulai dikerjakan, Hari mengaku belum mengetahui informasi tersebut. Hari beralasan pembangunan flyover ditangani langsung oleh pemerintah pusat. Dinas PUPR Kota Solo menjadi organisasi perangkat daerah (OPD) teknis pelaksana.

Kepala Dinas PUPR Solo, Endah Sitaresmi Suryandari, mengaku masih menunggu hasil penyusunan detail engineering design (DED) dari Pusat Penelitian dan Pengembangan Jalan dan Jembatan (Pusjatan) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

“Posisi kami ini menunggu hasil DED dari Pusjatan. Baru setelah itu, kami menyosialisasikan kepada warga terdampak,” katanya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya