SOLOPOS.COM - Kondisi Jembatan Bibis di Kelurahan Nusukan, Solo, yang fondasinya ambles 10 cm. (M. Feru Setiawan/JIBI/Solopos)

Struktur Jembatan Bibis di Kelurahan Nusukan, Solo, sudah melengkung dan fondasinya ambles 10 sentimeter.

Solopos.com, SOLO — Jembatan Bibis yang juga disebut Kreteg Abang yang menghubungkan Bibis Baru dan Bibis Wetan, Kelurahan Nusukan, Kecamatan Banjarsari, Solo, retak, melengkung, dan fondasinya ambles hingga 10 sentimeter.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) telah memasang portal dan rambu larangan kendaraan berat melintas di jembatan tersebut. “Kondisi Jembatan Bibis melengkung. Struktur fondasinya ambles 10 sentimeter,” kata Kepala Seksi (Kasi) Pembangunan Jalan dan Jembatan Dinas PUPR Kota Solo, Joko Supriyanto, ketika dijumpai wartawan di ruang kerjanya, Rabu (25/10/2017).

Sebagai antisipasi, Dinas PUPR memasang portal dan sejumlah rambu pembatasan kendaraan yang melintas di jembatan tersebut. Kendaraan melintas dibatasi maksimal ketinggian 2,5 meter. Artinya jembatan hanya bisa dilalui kendaraan pribadi, angkutan kota (angkot), dan motor.

Sedangkan kendaraan berat dilarang melintas di jembatan tersebut karena dikhawatirkan kondisi jembatan tak kuat menahan beban kendaraan berat sehingga menyebabkan kerusakan jembatan semakin parah bahkan ambruk. “Perbaikan Jembatan Bibis akan kami usulkan di tahun depan,” katanya.

Joko mengatakan jembatan lain yang kini juga dalam pengawasan Dinas PUPR adalah Jembatan Ringin Semar. Kekuatan struktur jembatan tersebut juga mengalami penurunan.

Hanya kondisinya dinilai masih aman dilewati kendaraan bertonase besar. Saat ini, Dinas PUPR tengah membentuk tim kecil dengan melibatkan kalangan akademisi dari Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo untuk menginventarisasi jembatan.

Inventarisasi jembatan milik Pemkot dilakukan untuk mengkaji kekuatan masing-masing struktur jembatan. “Hasil kajian inventarisasi bisa untuk mengetahui kondisi riil jembatan di antaranya mengetahui kekuatan jembatan, kondisi bangunan, serta tingkat kerusakannya,” katanya.

Selain itu dia menambahkan kajian bisa digunakan untuk acuan Pemkot dalam menganggarkan dana untuk memaksimalkan fungsi jembatan. Sayangnya, dia tidak bisa memerinci lebih lanjut berapa jumlah jembatan yang akan dikaji.

Dia hanya menuturkan kajian bisa dilakukan di jembatan di jalan kota. Kajian jembatan tersebut sejalan dengan pembangunan Jembatan Tirtonadi di Jl. Piere Tendean, utara Terminal Tirtonadi, pada tahun ini. Selain itu juga terkait bakal beroperasinya tol Solo- Kertosono (Soker).

“Keberadaan Soker nantinya otomatis akan membuat beban jembatan bertambah seiring bertambahnya jumlah kendaraan yang lalu lalang,” katanya.

Salah satu warga Banjarsari, Heru Murdani, berharap Pemkot segera memperbaiki jembatan Bibis. Jembatan tersebut menjadi penghubung wilayah Bibis Baru dan Bibis Wetan.

“Kami juga waswas setiap melintas di jembatan itu, karena kondisinya sudah melengkung. Jadi kami berharap bisa diperbaiki,” katanya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya