Soloraya
Rabu, 25 Oktober 2017 - 17:35 WIB

INFRASTRUKTUR SOLO : Jembatan Bibis Nusukan Melengkung, Fondasinya Ambles 10 Sentimeter

Redaksi Solopos.com  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Kondisi Jembatan Bibis di Kelurahan Nusukan, Solo, yang fondasinya ambles 10 cm. (M. Feru Setiawan/JIBI/Solopos)

Struktur Jembatan Bibis di Kelurahan Nusukan, Solo, sudah melengkung dan fondasinya ambles 10 sentimeter.

Solopos.com, SOLO — Jembatan Bibis yang juga disebut Kreteg Abang yang menghubungkan Bibis Baru dan Bibis Wetan, Kelurahan Nusukan, Kecamatan Banjarsari, Solo, retak, melengkung, dan fondasinya ambles hingga 10 sentimeter.

Advertisement

Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) telah memasang portal dan rambu larangan kendaraan berat melintas di jembatan tersebut. “Kondisi Jembatan Bibis melengkung. Struktur fondasinya ambles 10 sentimeter,” kata Kepala Seksi (Kasi) Pembangunan Jalan dan Jembatan Dinas PUPR Kota Solo, Joko Supriyanto, ketika dijumpai wartawan di ruang kerjanya, Rabu (25/10/2017).

Sebagai antisipasi, Dinas PUPR memasang portal dan sejumlah rambu pembatasan kendaraan yang melintas di jembatan tersebut. Kendaraan melintas dibatasi maksimal ketinggian 2,5 meter. Artinya jembatan hanya bisa dilalui kendaraan pribadi, angkutan kota (angkot), dan motor.

Advertisement

Sebagai antisipasi, Dinas PUPR memasang portal dan sejumlah rambu pembatasan kendaraan yang melintas di jembatan tersebut. Kendaraan melintas dibatasi maksimal ketinggian 2,5 meter. Artinya jembatan hanya bisa dilalui kendaraan pribadi, angkutan kota (angkot), dan motor.

Sedangkan kendaraan berat dilarang melintas di jembatan tersebut karena dikhawatirkan kondisi jembatan tak kuat menahan beban kendaraan berat sehingga menyebabkan kerusakan jembatan semakin parah bahkan ambruk. “Perbaikan Jembatan Bibis akan kami usulkan di tahun depan,” katanya.

Joko mengatakan jembatan lain yang kini juga dalam pengawasan Dinas PUPR adalah Jembatan Ringin Semar. Kekuatan struktur jembatan tersebut juga mengalami penurunan.

Advertisement

Inventarisasi jembatan milik Pemkot dilakukan untuk mengkaji kekuatan masing-masing struktur jembatan. “Hasil kajian inventarisasi bisa untuk mengetahui kondisi riil jembatan di antaranya mengetahui kekuatan jembatan, kondisi bangunan, serta tingkat kerusakannya,” katanya.

Selain itu dia menambahkan kajian bisa digunakan untuk acuan Pemkot dalam menganggarkan dana untuk memaksimalkan fungsi jembatan. Sayangnya, dia tidak bisa memerinci lebih lanjut berapa jumlah jembatan yang akan dikaji.

Dia hanya menuturkan kajian bisa dilakukan di jembatan di jalan kota. Kajian jembatan tersebut sejalan dengan pembangunan Jembatan Tirtonadi di Jl. Piere Tendean, utara Terminal Tirtonadi, pada tahun ini. Selain itu juga terkait bakal beroperasinya tol Solo- Kertosono (Soker).

Advertisement

“Keberadaan Soker nantinya otomatis akan membuat beban jembatan bertambah seiring bertambahnya jumlah kendaraan yang lalu lalang,” katanya.

Salah satu warga Banjarsari, Heru Murdani, berharap Pemkot segera memperbaiki jembatan Bibis. Jembatan tersebut menjadi penghubung wilayah Bibis Baru dan Bibis Wetan.

“Kami juga waswas setiap melintas di jembatan itu, karena kondisinya sudah melengkung. Jadi kami berharap bisa diperbaiki,” katanya.

Advertisement

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif