SOLOPOS.COM - JPO di Jl. Ir. Sutami, Solo, miring dan rusak, Senin (11/5/2015). (Ivanovich Aldino/JIBI/Solopos)

Infrastruktur Solo, dianggap membahayakan, jembatan penyeberangan orang (JPO) di Jl. Ir. Sutami dibongkar.

Solopos.com, SOLO — Jembatan penyeberangan orang (JPO) di Jl. Ir. Sutami depan kampus Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo dibongkar oleh Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Solo, Rabu (26/10/2016) siang.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Kasi Manajemen dan Rekayasa Lalu Lintas Dishubkominfo Solo, Ari Wibowo, mengatakan faktor keselamatan pengguna jalan menjadi alasan utama pembongkaran JPO tersebut.

“Pertimbangannya faktor keselamatan. Pembongkaran juga atas perintah wali kota [F.X. Hadi Rudyatmo]. Kami sudah lama merencanakan [pembongkaran] tapi menunggu waktu saja. Lalu, kami segerakan pelaksanaannya,” kata Ari, saat ditemui wartawan di sekitar lokasi pembongkaran, Rabu siang.

Ari menjelaskan pembongkaran ditargetkan selesai dalam waktu lima hari. Pembongkaran dimulai pada bagian sayap berupa tangga di kiri dan kanan JPO.

“Bagian tersulitnya pengambilan bagian yang membentang. Nanti teknisnya kami lakukan penutupan jalan sesaat,” ujar Ari.

Menurut Ari, pembongkaran pada bagian yang melintang di atas jalan harus dilakukan malam hari. Ia juga menghindari pembongkaran pada Sabtu malam karena lalu lintas ramai.

Penutupan jalan saat pembongkaran tidak dilakukan secara penuh, hanya sebagian dengan sistem buka tutup secara bergantian. “Kendalanya adalah truk dari arah timur [dari Karanganyar] karena jalan ditutup [penuh], akan berbelok ke kiri. Di sana ada jembatan kereta. Itu kan menyundul,” ujar Ari.

Pemborong pembongkaran JPO, Bambang, mengatakan pembongkaran dilakukan empat orang pekerja menggunakan bender pemotong besi. Pada bagian yang membentang, pembongkaran dilakukan menggunakan crane.

“Proses pembongkaran diperkirakan selesai lima hari. Tergantung cuaca juga. Jumlah orang yang dilibatkan juga sedikit karena memang medannya sempit tidak bisa dikerjakan banyak orang,” kata Bambang.

Ia mengatakan berat besi dan baja dari pembongkaran JPO dengan panjang bentangnya 16 meter dan tingginya 10 meter itu diperkirakan mencapai delapan ton.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya