SOLOPOS.COM - Pengendara motor melintasi jalan yang rusak dan berlubang bekas galian pipa sanitasi di Jl. H. Juanda, Solo, Senin (13/3/2017). (Nicolous Irawan/JIBI/Solopos)

Infrastruktur Solo, warga meminta bekas galian di Jl. Ir. Juanda dibenahi karena membahayakan.

Solopos.com, SOLO — Masyarakat meminta bekas galian saluran limbah cair di Jl. Ir. Juanda, khususnya di wilayah Kelurahan Purwodiningratan, Jebres, Solo, segera diperbaiki.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Bekas galian yang belum tertutup sempurna itu telah memakan satu korban jiwa. Seorang pengendara motor tewas setelah terpeleset kemudian terlindas truk di dekat Perempatan Warung Pelem pada Sabtu (11/3/2017).

Sebelum kejadian itu, sudah banyak pengendara sepeda motor yang terjatuh akibat tidak ratanya permukaan jalan tersebut. Pantauan Solopos.com, Senin (13/3/2017), terdapat jalur pipa limbah cair mulai dari pertigaan Jl. Ir. Juanda ke arah timur sampai depan Gapura Jogopanjaran.

Sementara itu, sebagian pekerja proyek memasang pipa limbah di timur Jl. Yap Tjan Bing. Salah seorang juru parkir Jl. Ir. Juanda, Sutarto, 52, mengatakan bekas galian pipa limbah cair itu membahayakan. Menurutnya, kontraktor harus segera mengembalikan kondisi jalan seperti semula dengan diaspal.

“Pagi ini ada yang tergelincir di Jl. Ir. Juanda ini, seorang lelaki yang memboncengkan anaknya. Untung dia tidak terlindas mobil di belakangnya. Bekas galian ini harus segera diaspal,” ujarnya saat ditemui Solopos.com, Senin siang.

Ia mengutarakan kecelakaan akibat adanya bekas galian pipa tak hanya terjadi hari itu. Sebelumnya sudah banyak orang jadi korban. “Seringnya mereka terjatuh karena ban motornya menginjak batu atau kerikil yang digunakan untuk menutup bekas galian,” kata dia.

Pegawai Toko Plastik Lotus, Indro, 31, berpendapat senada. Menurutnya, bekas galian itu membahayakan pengendara sepeda motor. “Lebih berbahaya lagi kalau hujan. Orang biasanya terburu-buru sehingga kurang berhati-hati. Kalau terang begini, bekas galiannya kelihatan,” kata dia saat ditemui Solopos.com, Senin.

Menurutnya, kontraktor seharusnya segera menyelesaikan proyek. Selanjutnya menutup bekas galian dengan aspal. “Mohon segera dilanjutkan agar segera selesai. Lalu ditutup aspal,” kata dia.

Lebih lanjut, ia mengatakan warga rela bergotong-royong menutup bekas galian yang terlalu dalam. Hujan dan lindasan ban mobil membuat bekas galian ambles. “Pemborong harusnya bertanggung jawab. Bagaimana caranya agar proyek ini tidak membuat resah warga. Masalah kecelakaan Sabtu lalu, pemborong bisa dituntut karena secara tidak langsung menyebabkan kecelakaan,” tuturnya.

Lurah Purwodiningratan, Sri Retno Endah Palupi, saat ditemui Solopos.com di ruang kerjanya, Senin, mengatakan sudah sering mengingatkan kontraktor agar segera menutup bekas galian. Akan lebih baik lagi agar pemborong mengaspal bekas galian. “Kejadian nahas itu [kecelakaan hingga meninggal] memang sangat disesalkan,” ujar dia.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya