SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Infrastruktur Solo, legislator menyoal rencana pelebaran dan penerapan SSA di Jl. R.M. Said.

Solopos.com, SOLO — Kalangan legislator DPRD SOlo mempertanyakan rencana pelebaran dan pemberlakuan sistem satu arah (SSA) di Jl. R.M. Said, Pasar Nongko.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Proyek pelebaran ini tak ada dalam APBD 2017. Selain itu, Pemerintah Kota (Pemkot) Solo perlu mempertimbangkan banyak aspek seperti sosial, ekonomi, serta dampak lingkungan. Wakil Ketua Komisi II DPRD Solo, Supriyanto, mengatakan Pemkot semestinya melakukan kajian terlebih dahulu sebelum mengeluarkan kebijakan.

Terlebih nantinya masyarakat lah yang bakal merasakan dampaknya. Terlebih rencana tersebut akan dijalankan berbarengan dengan pembangunan flyover Manahan yang kemungkinan dimulai pertengahan tahun ini.

“Terkait pelebaran jalan anggarannya bagaimana karena rencana ini tak masuk dalam APBD. Satu-satunya cara adalah diusulkan dalam APBD Perubahan, tapi untuk pekerjaan fisik terlalu berisiko karena waktunya yang sangat sempit,” ungkapnya kepada Solopos.com, Minggu (4/6/2017).

Menurutnya, Pemkot juga seharusnya menilik lebih jauh kondisi lingkungan setempat. Di samping itu, apakah nantinya SSA ini diterapkan sepanjang ruas Jl. R.M. Said atau hanya di beberapa lokasi tertentu lantaran jalan tersebut cukup panjang. (Baca: Perlintasan Pasar Nongko Dilebarkan, Jl. R.M. Said Dijadikan Satu Arah)

Selain itu, jika jalan ini untuk dua arah dimungkinkan untuk dilakukan pelebaran. Namun demikian, jika hanya untuk satu arah Pemkot harus mempertimbangkan lagi soal pelebarannya.

“Selama pembangunan flyover Manahan, praktis hanya perlintasan sebidang Pasar Nongko di Jl. R.M. Said yang menjadi tumpuan karena perlintasan serupa di Manahan ditutup. Tentunya penumpukan arus lalu lintas bakal bertambah di Pasar Nongko, ini harus jadi pertimbangan tersendiri bagaimana rekayasa lalu lintasnya,” imbuhnya.

Di sisi lain, pelebaran baik di sisi kanan maupun kiri jalan juga disoal. Hal ini semestinya melihat lebih jauh mengenai lingkungan sekitar. Sebagai contoh, di titik perempatan eks gedung pemuda teater yang kini dibangun balai kampung Kelurahan Mangkubumen ke timur banyak terdapat pohon-pohon hijau di sebelah selatan jalan.

Tak hanya itu, di ruas jalan ini juga banyak masyarakat yang mendirikan bangunan usaha. Sebelumnya, Pemkot menyatakan anggaran dari APBD senilai Rp30 miliar akan digunakan untuk sarana pendukung flyover Manahan. Setidaknya ada empat hal yang bakal dibiayai, yakni peningkatan drainase jalan, pembebasan tanah, penataan simpang sebidang Pasar Nongko, dan penataan Jl. dr. Moewardi.

Keempat urusan pendukung ini diperkirakan menghabiskan Rp18,6 miliar. “Segera saja ditindaklanjuti karena ini sudah hampir pertengahan tahun anggaran. Apalagi Pemkot akan mengerjakan proyek fisik,” jelas Wakil Ketua DPRD Solo, Umar Hasyim.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya