SOLOPOS.COM - Pengendara sepeda motor dan mobil melintasi jembatan Kali Anyar di Gilingan, Banjarsari, Solo, Rabu (18/11/2015). Pemkot Solo berencana membangun tambahan satu ruas jembatan pada 2016 untuk mengurai kemacetan serta menunjang akses pembangunan infrastruktur kawasan Solo utara. (Ivanovich Aldino/JIBI/Solopos)

Infrastruktur Solo, sebagian lahan Taman Tirtonadi dipapras karena pelebaran jembatan.

Solopos.com, SOLO–Sebagian lahan Taman Tirtonadi bakal dikepras menyusul rencana pembangunan Jembatan Tirtonadi pertengahan tahun ini. Kawasan taman bakal menjadi akses keluar-masuk jembatan senilai Rp13 miliar itu.

Promosi Jaga Jaringan, Telkom Punya Squad Khusus dan Tools Jenius

Informasi yang dihimpun Solopos.com, jembatan baru akan dibangun di sisi barat Jembatan Tirtonadi yang ada saat ini. Jembatan tersebut nantinya memfasilitasi pengguna jalan dari sisi selatan (Terminal Tirtonadi) menuju utara (Jl. Pierre Tendean) atau barat (Jl. Popda). Adapun jembatan lama menjadi akses warga dari utara menuju selatan.

Sekretaris Komisi II DPRD, Supriyanto, mengatakan proyek jembatan kini memasuki proses lelang di pemerintah pusat. Menurut Supri, sebagian lahan Taman Tirtonadi bakal dimanfaatkan sebagai akses jembatan baru. “Nanti (Taman Tirtonadi) bakal kena. Namun hal ini enggak masalah karena pembangunan jembatan untuk kepentingan publik,” ujarnya saat ditemui wartawan di Gedung DPRD, Kamis (3/3/2016).

Selain Taman Tirtonadi, sejumlah bangunan di utara jembatan bakal dibebaskan untuk menunjang akses lalu lintas. Ada empat rumah berstatus hak milik di Jl. Popda yang terdampak proyek jembatan. Supri mengatakan Pemkot telah menyediakan dana Rp1,2 miliar untuk pembebasan lahan. “Sekarang dalam tahap negosiasi.”

Politikus Partai Demokrat tersebut meyakini pembangunan Jembatan Tirtonadi bakal mengurangi kepadatan lalu lintas di sekitar wilayah. Menurut Supri, jembatan menjadi infrastruktur vital seiring berkembangnya kawasan Solo Utara dan daerah penyangga di sekitar Solo. Jembatan Tirtonadi yang baru rencananya dibangun sepanjang 50 meter dengan lebar sekitar 6 meter-8 meter. Bangunan dikonsep semi jembatan gantung dengan meniadakan tiang pancang di sungai.
“Kawasan Tirtonadi akan menjadi koridor baru di masa mendatang,” kata dia.

Anggota Komisi II, Quatly Abdulkadir Alkatiri, meminta rekayasa lalu lintas mulai disiapkan seiring rencana pembangunan jembatan. Menurut Quatly, Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika perlu mengkaji penambahan rambu lalu lintas untuk memerlancar sirkulasi kawasan.

Dia menyebut Jembatan Tirtonadi akan menjadi tulang punggung pengembangan kawasan Solo utara khususnya Gilingan. “Belum pengembangan Terminal Tirtonadi sebagai pusat perbelanjaan. Keberadaan jembatan baru diharapkan mampu mengimbangi beban jalan,” ucapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya