SOLOPOS.COM - Pekerja Melanjutkan Proyek Pembangunan Dinding Penahan Banjir di Pucangsawit, Solo

Infrastruktur Solo, warga Kampung Mojo, Semanggi, mendesak pembangunan parapet.

Solopos.com, SOLO — Warga Kampung Mojo, Kelurahan Semanggi, Kecamatan Pasar Kliwon, berharap wilayah mereka mendapat prioritas dalam proyek pembangunan parapet Sungai Bengawan Solo.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Hal itu menyusul longsornya kembali tanggul yang berada di tepi Kali Jenes. Longsoran baru sepanjang 60 meter terjadi di RW 023 lantaran intensitas curah hujan masih tinggi di pengujung April ini.

Selama lima bulan terakhir, tanggul yang semula memiliki lebar 4,5 meter ini tinggal 1,5 meter. Kondisi ini makin parah karena di bawah tanggul terdapat pipa instalasi pembuangan air limbah (IPAL) berdiameter satu meter.

Keberadaan pipa-pipa ini membuat tanah tak lagi padat dan rawan longsor. “Kami minta wilayah kami diprioritaskan untuk proyek parapet Sungai Bengawan Solo. Bagaimana pun setelah tanggul itu langsung rumah warga. Di RT 023 saja ada 448 keluarga di lima RT. Ini bisa menjadi ancaman bukan hanya untuk kami, tapi juga bagi semua warga Solo,” papar Ketua RW 023 Kampung Mojo, Semanggi, Nur Ahmad, kepada anggota Komisi II DPRD Solo yang datang untuk melakukan inspeksi di wilayah itu, Rabu (26/4/2017).

Fasilitator Lingkungan (Fasling) RW 023, Prabowo, menambahkan ketiadaan pompa membuat air yang menggenang saat curah hujan tinggi di lingkungan tempat tinggal warga kian memprihatinkan. Bahkan, RT 002 dan RT 004 selalu jadi langganan banjir saat hujan.

Padatnya permukiman penduduk membuat area terdampak genangan air kian meluas. “Kami khawatir proyek parapet belum sampai sini, tanggul sudah jebol karena daerah ini sangat rawan longsor. Kami berharap ada penanganan meski sifatnya sementara. Kami sudah kerap melaporkan ini kepada pihak-pihak berwenang,” tuturnya.

Sementara itu, Lurah Semanggi, Sularso, mengaku sudah mengajukan bantuan pengadaan empat pompa untuk menanggulangi genangan air yang kerap terjadi di wilayah tersebut. Sebenarnya, Semanggi sudah memiliki satu pompa di RW 012. Akan tetapi, alat ini tidak bisa berfungsi sehingga praktis tak digunakan.

“Kami sudah ajukan untuk pengadaan pompa kepada Pemkot Solo yang nanti kami taruh di RW 003, 004, 008, dan RW 012. Kami berharap segera bisa terealisasi,” tuturnya.

Di sisi lain, Ketua Komisi II DPRD Solo, Y.F. Sukasno, mengatakan penanganan ini butuh koordinasi secepatnya dari berbagai pihak, baik itu Pemkot Solo hingga Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo (BBWSBS) yang bertanggung jawab atas proyek parapet. Namun demikian, perlu adanya penanganan sementara untuk pencegahan seperti diberi patok bambu dan beronjong agar tanah tak kian tergerus.

“Warga minta pembangunan parapet di wilayah itu didahulukan. Namun demikian, proyek ini tentu sudah ada perencanaan tersendiri. Semestinya ada tindakan pencegahan terlebih dulu agar tak semakin parah,” jelasnya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya