Soloraya
Sabtu, 17 Desember 2016 - 10:10 WIB

INFRASTRUKTUR SRAGEN : 2017, Perbaikan Jalan Dianggarkan Rp180 Miliar

Redaksi Solopos.com  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Sepeda motor melintas di jalan Ngrampal-Tangen, tepatnya di Paldaplang, Kebonromo, Ngrampal, Sragen, Sabtu (1/10/2016). (Ahmad Mufid Ariyono/JIBI/Solopos)

Infrastruktur Sragen, Pemkab Sragen menganggarkan dana Rp180 miliar untuk perbaikan jalan pada 2017.

Solopos.com, SRAGEN — Perbaikan infrastruktur jalan di Kabupaten Sragen mendapat alokasi senilai Rp180 miliar dalam RAPBD 2017. Anggaran tersebut lebih besar dibandingkan pada 2016 yang hanya Rp150 miliar.

Advertisement

Anggaran infrastruktur itu berasal dari APBD dan bantuan keuangan dari Provinsi Jawa Tengah. Sebelumnya, Bupati Kusdinar Untung Yuni Sukowati dan Wakil Bupati (Wabup) Dedy Endriyatno dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2016-2021 menargetkan permasalahan jalan rusak dituntaskan pada dua tahun pertama masa bakti mereka, yakni 2017-2018.

Alokasi Rp180 miliar untuk infrastruktur itu sebagai langkah awal untuk mencapai target RPJMD tersebut. “Alokasi anggaran untuk infrastruktur jalan dari APBD pada tahun depan hampir Rp100 miliar. Kemudian ada bantuan dari provinsi Rp80 miliar. Ya, sekitar Rp180 miliar. Namun kepastian angkanya belum dihitung. Dana segitu itu belum seberapa. Kami harus terus mencari terobosan-terobosan anggaran,” ujar Bupati Yuni saat ditemui Solopos.com, Jumat (16/12/2016).

Yuni menyampaikan kondisi RAPBD 2017 menurun karena adanya pengurangan dana alokasi umum (DAU). Dia mengatakan Sragen menjadi daerah dengan porsi anggaran bantuan keuangan (bankeu) terbesar setelah Kabupaten Pati dari Provinsi Jawa Tengah pada tahun depan.

Advertisement

Dana bankeu Rp80 miliar tersebut, kata Yuni, digunakan semuanya untuk perbaikan infrastruktur jalan. “Kalau dari pusat belum ada. Ya, mudah-mudahan di Perubahan [APBD Perubahan 2017] bisa dapat bantuan,” ujarnya.

Yuni, yang saat itu didampingi Sekretaris Daerah (Sekda) Tatag Prabawanto, belum berani menyampaikan lokasi jalan mana yang akan dibangun pada tahun depan karena RAPBD 2017 masih dalam proses pembahasan di DPRD Sragen. Sekda menyampaikan skala prioritas itu ditentukan Dinas Pekerjaan Umum (DPU).

Sekda sempat menyinggung soal defisit dalam RAPBD 2017 yang tetap memasukkan dana utang pihak ketiga untuk RSUD Sragen senilai Rp35 miliar. Dia menyatakan defisit murni itu hanya Rp60-an miliar.

Advertisement

“Persoalan defisit itu sebenarnya hanya belum memahami penerimaan pembiayaan yang direncanakan dari pinjaman pihak ketiga. Utang Rp35 miliar itu bukan dibebankan kepada APBD melainkan menjadi tanggungan BLUD RSUD Sragen. Jadi hanya pola baca menginterprestasikan masing-masing saja yang beda,” katanya.

Terpisah, Sekretaris DPU Sragen Tedi Rosanto menyampaikan anggaran untuk perbaikan jalan pada 2017 senilai Rp117 miliar yang bersumber dari dana alokasi khusus (DAK) dan APBD. Dana tersebut, kata dia, termasuk dana bagi hasil cukai dan hasil tembakau (DBHCHT) senilai Rp5,8 miliar.

“Kalau dana bankeu Rp80 miliar itu belum dimasukkan karena belum ada SK [surat keputusan] Gubernur Jateng. Tapi informasi itu sudah kami terima,” ujarnya.

Tedi menyebut sejumlah lokasi jalan yang diprioritaskan untuk dikerjakan tahun depan, seperti Sambirejo-Sambi, Sambirejo- Klentang, Taraman-Jambanan, Made-Jatisumo, Bangunrejo-Bontit, dan seterusnya. “Kalau yang bankeu itu lokasinya sudah ditentukan sehingga jangan sampai dobel dengan alokasi dari APBD,” tuturnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif