SOLOPOS.COM - Kondisi tangul darurat dari timbunan pasir dalam karung yang dibuat pada Februari lalu sudah mulai keropos, Senin (8/8/2016). Karung plastik itu sudah banyak yang sobek sehingga rawan jebol. (Moh. Khodiq Duhri/JIBI/Solopos)

Infrastruktur Sragen, BBWSBS akan memperbaiki tanggul jebol di Desa Pilang.

Solopos.com, SRAGEN–Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo (BBWSBS) dalam jangka dekat bakal memperbaiki tanggul yang jebol di Desa Pilang, Kecamatan Masaran, Sragen.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

“Sejumlah tiang pancang sepanjang 12 meter sudah kami siapkan. Sekarang barangnya masih ada di Madiun. Sekarang kami masih berusaha meminjam alat untuk memasang tiang itu,” jelas Staf Operasional dan Pemeliharaan BBWSBS Samsi kepada Solopos.com, Senin (8/8/2016).

Samsi mengakui BBWSBS belum memiliki alat yang bisa digunakan untuk memasang tiang pancang tersebut. Dia belum menghitung berapa pengeluaran untuk meminjam alat tersebut. Dia menyebut alat itu bisa digunakan untuk memasang tiang pancang meski debit air di Sungai Bengawan Solo terbilang tinggi.

”Tiang itu setinggi 12 meter, kalau ditanam sedalam 8 meter saja sudah kuat. Alat itu bisa menanam tiang dengan getaran,” papar Samsi.

Sebelumnya, ambrolnya tanggul Sungai Bengawan Solo itu hanya sepanjang 12 meter. Meski demikian, tebing tak jauh dari lokasi juga mengalami erosi sehingga total kerusakan tanggul yang harus diperbaiki sepanjang 50 meter. ”Kalau dilihat dari jalan memang hanya 12 meter. Namun, apabila naik ke atas tanggul akan terlihat bekas longsoran tebing yang membentuk cekungan. Lokasinya tepat di tikungan sungai. Saya sendiri baru mengetahuinya setelah diminta warga mengamati dari atas tanggul,” jelas Samsi yang belum memastikan berapa total dana yang disiapkan BBWSBS untuk memperbaiki tanggul jebol itu.

Sementara itu, berdasar pengamatan Solopos.com, Senin, kondisi tanggul darurat yang terbuat dari timbunan pasir dalam karung plastik sudah mulai keropos. Sebagian besar karung plastik itu sudah bedah karena tak kuat menahan paparan panas dan hujan. Kondisi itu membuat warga sekitar khawatir tanggul darurat itu akan bedah apabila debit air di Sungai Bengawan Solo meningkat.

”Tanggul darurat itu dibuat sejak Februari lalu. Namanya juga karung plastik, pasti tidak akan tahan lama. Kami berharap segera dibangun tanggul permanen supaya warga sekitar tidak waswas kala debit air sungai sedang tinggi,” papar Udin, 30, warga sekitar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya