Soloraya
Jumat, 27 April 2018 - 14:30 WIB

Infrastruktur Sragen: Bupati Groundbreaking 3 Proyek Peningkatan Jalan

Redaksi Solopos.com  /  Septina Arifiani  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

<p><strong>Solopos.com, SRAGEN &ndash;</strong> Bupati <a href="http://soloraya.solopos.com/read/20180426/491/912883/9-pelajar-meregang-nyawa-di-jalan-kasatlantas-sragen-salahkan-orang-tua">Sragen</a>, Kusdinar Untung Yuni Sukowati, melakukan peletakan cor pertama (groundbreaking) sebagai tanda dimulainya tiga proyek peningkatan (pengecoran) jalan tahun 2018, Jumat (27/4/2018) siang.</p><p>Tiga ruas jalan tersebut yaitu Jl. Demakan-Kebonromo (Kecamatan Ngrampal), Jl. Tunggul-Winong (Gondang), dan Jl. Nglangon-Tangkil (Sragen). Total nilai anggaran tiga proyek tersebut sekitar Rp18,6 miliar.</p><p>Informasi tersebut disampaikan Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) <a href="http://soloraya.solopos.com/read/20180426/491/912725/pilgub-jateng-2018-silaturahmi-ke-muhammadiyah-sragen-ganjar-pranowo-dikatai-tumben">Sragen</a>, Marija, kepada <em>Solopos.com</em>. "Tiga proyek peningkatan jalan ini dibiayai dana alokasi khusus 2018," ujar dia.</p><p>Marija memerinci peningkatan Jl. Demakan-Kebonromo sepanjang 1,68 kilometer dengan lebar lima meter, dan Jl. Tunggul-Winong sepanjang 3,811 kilometer dengan lebar lima meter. Pelaksananya PT Beton Budi Mulya.</p><p>"Untuk Jl. Demakan-Kebonromo waktu pengerjaannya 120 hari, sedangkan Jl Tunggul-Winong 180 hari. Sementara Jl. Nglangon-Tangkil sepanjang 2,006 kilometer dan lebar lima meter dikerjakan 150 hari," tutur dia.</p><p>Marija menjelaskan pengerjaan tiga proyek tersebut masuk gelombang pertama dari seluruh paket proyek di DPUPR <a href="http://soloraya.solopos.com/read/20180424/491/912452/22-pasangan-tak-resmi-terciduk-razia-di-hotel-sragen">Sragen</a>. Dalam waktu dekat akan disusul paket-paket proyek lain yang telah proses lelang di LPBJ.</p><p>Berdasarkan catatan <em>Solopos.com</em> tahun 2018 ini Pemkab Sragen akan melakukan pembangunan besar-besaran infrastruktur jalan dan jembatan. Sebab anggaran infrastruktur tahun ini mengalami peningkatan signifikan.</p><p>Anggaran pembangunan infrastruktur tahun ini adalah yang terbesar selama sejarah keberadaan Kabupaten Sragen. Bila selama ini anggaran infrastruktur di kisaran Rp150-an miliar per tahun, tahun ini Rp250-an miliar.</p><p>Salah satu proyek yang menelan anggaran besar yaitu pembangunan Jembatan Bagor, Miri. Kendati tanpa groundbreaking oleh Bupati proyek bernilai Rp10 miliar itu sudah berjalan sejak beberapa pekan terakhir.</p><p>Anggaran sebesar itu digunakan untuk membangun jembatan sepanjang lebih kurang 150 meter dan lebar enam meter. &ldquo;Jembatan ini untuk membuka aksesibilitas wilayah situ. Agar ada konektivitas,&rdquo; kata Marija.</p><p>Sedangkan Kepala Desa (Kades) Bagor, Kukuh Riyanto, kepada <em>Solopos.com</em> mengatakan konstruksi jembatan yang dibangun sekitar 150 meter. Tapi bila panjang total jembatan dan jalan yang dibangun mencapai 300 an meter.</p><p>&ldquo;Kalau tak salah mulai kegiatan bulan dua [Februari]. Jembatan ini menghubungkan Dukuh Genengsari dengan Dukuh Muneng [Bagor]. Pembangunan jembatan ini bagian pembangunan Jembatan Gilirejo Baru,&rdquo; tutur dia.</p><p>Jembatan Bagor dibuat untuk membuka aksesibilitas kendaraan berat proyek menuju Dukuh Gunung Sono, Gilirejo. Sebab rencananya tahun depan Pemkab Sragen akan membangun menghubungkan Gunung Sono dengan Gilirejo Baru.</p><p>&ldquo;Jadi lokasi proyek Jembatan Bagor yang sedang dikerjakan ini adalah satu-satunya jalur atau akses menuju lokasi proyek Jembatan Gunung Sono-Gilirejo Baru. Biar akses kendaraan berat material bisa lewat maka dibuat jembatan,&rdquo; ujar dia</p><p>Sedangkan Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati, menjelaskan proses lelang kegiatan fisik tahun ini sengaja dibuat bertahap agar tidak terjadi penumpukan waktu pengerjaan di waktu yang sama.</p><p>Dia berharap organisasi perangkat daerah (OPD) pengelola kegiatan fisik segera melempar dokumen proyek ke LPBJ agar bisa segera dilelang. Semakin cepat lelang, dia berharap tak terjadi retender seperti tahun lalu.</p><p>&ldquo;LPBJ sebenarnya sudah membuat periodenisasi lelang agar bisa lebih fokus, dan tak terjadi retender. Jadi saya minta pejabat OPD konsisten dengan jadwal yang sudah disepakati bersama pejabat LPBJ,&rdquo; tegas dia.</p>

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Kata Kunci :
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif