SOLOPOS.COM - Ketua DPRD Sragen, Bambang Samekto (kedua dari kiri) mengecek proyek Jl. Gentanbanaran-Karang, Plupuh, Sragen, yang tak kunjung dikerjakan, Selasa (13/6/2017) siang. (Kurniawan/JIBI/Solopos)

Warga di sekitar jalan Gentanbanaran-Karang, Plupuh, Sragen, khawatir kebanjiran.

Solopos.com, SRAGEN — Warga di sekitar pinggir jalan Gentanbanaran-Karang, Kecamatan Plupuh, Sragen, merasa gerah dengan pengerjaan proyek peningkatan jalan tersebut.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Pengerjaan proyek bernilai Rp3,65 miliar tersebut dinilai lamban. Selain itu daya tampung saluran air atau gorong-gorong di dekat jalan kurang besar.

Kondisi itu berpotensi membuat bencana banjir Karang dan Gentanbanaran semakin parah. Keberadaan jalan yang cukup tinggi membuat air sulit mengalir.

“Banyak warga di bagian yang dekat bibir Sungai Bengawan Solo khawatir banjir akan semakin parah,” ujar Sutimin, tokoh masyarakat Plupuh, Rabu (26/7/2017) kepada wartawan.

Keling, sapaan akrabnya, menduga diameter gorong-gorong itu 85 sentimeter. Padahal menurut dia idealnya diameter gorong-gorong itu 1,5 meter.

Dia menjelaskan bencana banjir rutin terjadi di dua desa itu saat musim penghujan. Kekhawatiran Keling berdasarkan semakin tingginya badan jalan Gentanbanaran-Karang. “Itu kan jadinya seperti membendung air luapan sungai,” sesal dia.

Keling mengaku sudah memberikan masukan kepada para kontraktor. Namun, kontraktor mengarahkan dia agar memberikan masukan itu kepada tim dari Dinas PUPR Sragen.

Tapi kendati sudah dilaporkan ke Dinas PUPR, hingga Rabu belum ada tindak lanjut. “Kalau tak ada tindak lanjut warga mau gelar demo minta gorong-gorong diperbaiki,” tutur dia.

Keling mengisahkan semula warga sudah senang melihat ukuran gorong-gorong yang besar. Tapi dalam perjalanannya cor-coran pracetak gorong-gorong diganti lebih kecil.

“Kalau kapasitas tampung gorong-gorong tidak diperbesar, dua desa akan terkena banjir kian parah. Mayoritas permukiman warga dan sebagian lahan sawah kebanjiran,” imbuh dia.

Lebih jauh, Keling menilai progres proyek peningkatan jalan Gentanbanaran-Karang masih sangat lambat. Dia memperkirakan perkembangan pelaksanaan proyek baru 25 persen.

Terpisah, Kabid Bina Marga DPU Sragen, Subagiyono, mengaku belum mendapat laporan ihwal kapasitas gorong-gorong jalan Gentanbanaran-Karang. Dia berencana segera berkoordinasi dengan tim teknis pembuat desain proyek jalan itu. “Nanti coba saya koordinasikan dulu dengan tim teknis gambar,” tutur dia.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya