Soloraya
Senin, 30 Januari 2017 - 20:40 WIB

INFRASTRUKTUR SUKAHARJO : Bronjong Talut Kali Samin Hanyut, Warga Kesongo Waswas

Redaksi Solopos.com  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Kondisi talut Sungai Samin di Dusun Kesongo, Desa Tegalmade, Mojolaban, Sukoharjo, Senin (30/1/2017). (Trianto Hery Suryono/JIBI/Solopos)

Infrastruktur Sukoharjo, warga Kesongo khawatir talut Kali Samin longsor dan air sungai meluap.

Solopos.com, SUKOHARJO — Warga Kesongo, Desa Tegalmade, Kecamatan Mojolaban, Sukoharjo, waswas menyusul rusaknya bronjong kawat di talut Kali Samin. Warga meminta dibuat talut permanen di sungai tersebut agar air sungai tak meluap dan membanjiri permukiman warga.

Advertisement

Bronjong kawat yang dibangun tahun lalu oleh Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo (BBWSBS) telah hanyut tergerus air sehingga tanah tanggul longsor. Lingkungan permukiman warga Kesongo RT 003/RW 002, Senin (30/1/2017), masih aman dan tidak tergenang.

Seorang warga Tegalmade, Sugiman, saat ditemui wartawan di Dusun Kesongo bercerita rumahnya tidak tergenang air walau Sungai Samin meluap. Namun, jika hujan deras berhari-hari turun bisa dipastikan Dukuh Kesongo akan tergenang air.

“Warga Kesongo selalu waswas dan memantau situasi lingkungan dari keberadaan awan hitam di arah selatan atau tenggara Kesongo. Jika, awan hitam sudah menggantung di arah tenggara atau selatan dan dilihat hujan sudah turun, warga bersiap-siap menerima kiriman air luapan sungai,” kata dia.

Advertisement

Genangan air akan muncul lagi apabila wilayah Kesongo juga turun hujan deras. Genangan air bisa dua kali jika curah hujan tinggi. “Kami berharap talut dibangun permanen sehingga tidak longsor lagi. Untung di dasar sungai ada barongan atau rumpun bambu sehingga mampu menahan bronjong kawat yang tergerus. Bronjong kawat hanyut beberapa hari lalu. Perbaikan sudah dua kali dilakukan tetapi tetap longsor.”

Berdasarkan pantauan Solopos.com di lokasi, lebar tanggul sudah berubah. Semula lebar sekitar tiga meter tetapi kini tinggal dua meter. Talut juga longsor.

Bambu sebagai paku bumi masih menancap tetapi tanah sudah menjadi gembur. Lebih lanjut, Sugiman menyatakan perbaikan dengan memberi bronjong dan sesek atau anyaman bambu untuk memperkuat tanggul sudah dilakukan. Namun, upaya itu tak memberi solusi jangka panjang.

Advertisement

Terpisah, Camat Mojolaban, Iwan Setiyono, mengatakan sekitar 250 rumah terancam tergenang apabila talut di Tegalmade jebol. Ke-250 rumah itu tersebar di Dusun Kesongo sebanyak 100 rumah dan Dusun Tegalmade sebanyak 150 rumah.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif