SOLOPOS.COM - Tiang penyangga Jembatan Bulu di Jalan Yos Sudarso, Kecamatan Bulu, Kabupaten Sukoharjo, retak dan tanah sayap longsor. Foto diambil Sabtu (15/10/2016). (Trianto Hery Suryono/JIBI/Solopos)

Infrastruktur Sukoharjo, jembatan di jalur lintas provinsi di Kecamatan Bulu yang ambrol Jumat (14/10/2016) malam sedang diperbaiki.

Solopos.com, SUKOHARJO — Arus lalu lintas di jalur alternatif via Kecamatan Bulu, Kabupaten Sukoharjo, ditutup mulai Sabtu (15/10/2016). Penutupan ruas Jl. Yos Sudarso, Bulu, itu akibat tanah di sayap jembatan di sebelah barat Kantor Kecamatan Bulu longsor.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Akibatnya, sebagian konstruksi jembatan retak-retak, terutama tiang penyangga jembatan di sisi timur dan tengah. Informasi yang dihimpun Solopos.com, longsor terjadi pada Jumat (14/10/2016) malam sekitar pukul 22.15 WIB.

Sebelum longsor, jembatan itu memang sedang dalam proses perbaikan yang dimulai beberapa hari lalu. Pekerja sudah mulai membuat fondasi jembatan.

Seorang pekerja rehab jembatan, Hendrik, bercerita tembok lama jembatan ambrol diduga akibat tak kuat menahan getaran kendaraan yang melintas. Menurut dia, peristiwa ambrolnya dinding bangunan jembatan terjadi saat hujan.

“Hujan tidak terlalu deras tetapi mengakibatkan dinding jembatan ambrol,” kata dia.

Dia mengatakan saat kejadian ia belum tertidur dan mendengar suara seperti benda ambruk dari arah jembatan. Setelah itu, pemuda, warga, dan pekerja jembatan yang tidur di sekitar lokasi bergegas mendatangi arah suara.

Beberapa pemuda berinisiatif menutup jalan utama agar tidak menimbulkan korban. Hendrik menyebutkan tak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut.

Perwakilan dari CV Sugeng Mulya selaku rekanan rehab Jembatan Bulu, Sugeng, yang ditemui Solopos.com di lokasi jembatan mengaku mendapatkan kabar ambrolnya jembatan dari Kapolsek Bulu, AKP Kamiran.

“Saya dikabari Pak Kapolsek, Jumat malam sekitar pukul 23.00 WIB, bahwa jembatan ambrol. Tadi [Sabtu] saya sudah koordinasi dan segera membuat rambu-rambu petunjuk arah untuk pengalihan arus lalu lintas. Yang jelas sejak longsor jalan utama penghubung lintas provinsi melalui Bulu tidak bisa dilewati kendaraan roda empat,” kata dia.

Sugeng mengatakan rambu-rambu akan dipasang di beberapa lokasi untuk memudahkan pengguna jalan agar tidak tersesat. “Pengalihan arus lalu lintas dilakukan sejak dari Pasar Tawangsari dan perbatasan Bulu, Sukoharjo. Kami tidak berani mengalihkan arus lalu lintas melalui jalan kampung karena takut jalan kampung rusak.”

Arus lalu lintas dari arah barat atau Tawangsari hendak ke Wonogiri dialihkan melalui Sukoharjo kota, begitu juga dari arah selatan atau Wonogiri. “Untuk sepeda motor masih bisa melintas di jembatan tetapi harus bersabar karena hanya dibuka satu lajur. Kami [CV Sugeng Mulya] mendapatkan pekerjaan rehab jembatan. Pekerjaan dimulai sejak 26 September lalu selama 80 hari,” jelas dia,.

Sugeng menduga sebagian dinding tiang jembatan dan longsor tanah akibat getaran kendaraan yang melintas di jembatan. Pekerjaan galian fondasi di bawah jembatan dimulai beberapa hari lalu. Kemungkinan perbedaan ketinggian antara lubang fondasi baru dengan tiang lama mengakibatkan tanah ambrol.

“Kedalaman fondasi baru 2,5 meter dibanding posisi tiang lama sehingga posisi tiang lama menggantung. Apalagi hujan turun sejak Jumat siang hingga malam,” tandas dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya