Soloraya
Rabu, 28 Maret 2018 - 12:15 WIB

INFRASTRUKTUR WONOGIRI: Jalan Jembatan Pokoh Kerap Berlubang, Warga Minta Solusi Permanen

Redaksi Solopos.com  /  Farida Trisnaningtyas  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pengguna jalan melintas di jalan yang baru ditambal di Jembatan Jurang Gempal/Jembatan Pokoh sisi selatan kawasan kota Wonogiri, Selasa (27/3/2018). (Rudi Hartono/JIBI/Solopos)

Warga minta jalan berlubang tak hanya ditambal.

Solopos.com, WONOGIRI—Warga meminta pihak terkait memberi solusi permanen atas masalah jalan di Jembatan Jurang Gempal atau Jembatan Pokoh sisi selatan kawasan kota Wonogiri yang sering berlubang dan mengakibatkan kecelakaan. Selama ini lubang jalan di jembatan yang dibangun 1980-an itu hanya ditambal lalu berlubang lagi dan begitu seterusnya.

Advertisement

Jembatan tersebut merupakan penghubung jalan raya Wonogiri-Purwantoro dan hanya dilalui kendaraan dari timur. Pekan lalu Solopos.com melibat ada lubang jalan mengaga di dekat ujung barat jembatan. Pada Selasa (27/3/2018), lubang jalan tersebut sudah ditambal aspal. Jalan di dekat bekas lubang jalan terdapat garis-garis putih melintang ke barat ke arah tepi jalan sisi selatan.

Informasi yang dihimpun Solopos.com, garis itu dibuat polisi saat olah tempat kejadian perkara (TKP) kecelakaan lalu lintas, Senin pagi. Menurut warga Senin itu ada pengendara yang terperosok ke lubang dan terjatuh ke sisi kiri/selatan. (baca juga: JALAN RUSAK WONOGIRI : Jalur Utama Bubakan Rusak, Warga Berharap segera Diperbaiki)

Warga dekat jembatan di Sanggrahan, Giripurwo, Kecamatan Wonogiri, Rutmini, saat ditemui Solopos.com mengatakan sudah tak terhitung berapa kali petugas menambal lubang jalan di jembatan tersebut. Tak berapa lama jalan yang ditambal kembali berlubang. Terjadinya lubang jalan dan aktivitas penambalan jalan seperti siklus yang tak pernah berhenti.

Advertisement

Menurut perempuan paruh baya itu tambalan tak bisa bertahan lama karena hanya menggunakan bebatuan dan aspal. Setelah ditambal, tambalan langsung terlindas kendaraan berbagai jenis, termasuk kendaraan berat.

“Kalau seperti itu mana bisa bertahan lama tambalannya,” kata Rutmini.

Semestinya, lanjut dia, pihak terkait memberi solusi permanen. Dia menilai perbaikan jalan di jembatan Sungai Bengawan Solo itu harus melalui kajian teknis yang matang, agar upaya untuk mengintervensi masalah tersebut bisa memberi solusi jangka panjang.

Advertisement

Warga lainnya, Irul, 28, menyampaikan hal senada. Dia menginformasikan lubang jalan di jembatan beberapa kali mengakibatkan kecelakaan lalu lintas. Kendaraan yang celaka mayoritas sepeda motor. Pengendara tak bisa mengendalikan kendaraan setelah roda sepeda motor terperosok ke lubang. Akibatnya, pengendara dan sepeda motor terjatuh. Kecelakaan kali terakhir terjadi, Senin pagi.

Warga berharap Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah merespons masalah ini agar tak ada lagi kecelakaan lalu lintas. Seperti diketahui jalan dan jembatan itu merupakan wewenang Pemprov.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif