SOLOPOS.COM - Rel kereta api melintang di Kretek Bang di kawasan kota Wonogiri, Kamis (22/2/2018). (Rudi Hartono/JIBI/SOLOPOS)

Warga terdampak proyek pelebaran jalan perlintasan Kretek Bang minta diperhatikan.

Solopos.com, WONOGIRI—Warga yang terdampak proyek pelebaran jalan perlintasan Kretek Bang atau jembatan rel kereta api (KA) di kawasan kota Wonogiri meminta pemerintah memperhatikan mereka. Mereka berharap pemerintah memberi solusi konkret jika proyek yang dimulai 2018 itu berdampak besar pada kelangsungan usaha dan mobilitas.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Pemilik warung makan dekat Kretek Bang, Watik Mariyati, 44, saat ditemui Solopos.com, di tempat usahanya, Kamis (22/2/2018), mengatakan sebelum merealisasikan proyek, pemerintah harus sudah mempunyai solusi mengatasi dampak proyek terhadap keberlangsungan usaha dan mobilitas warga di sekitar Kretek Bang. (baca: INFRASTRUKTUR WONOGIRI : Telan Dana Rp34,7 Miliar, Pelebaran Jalan Kreteg Bang Dikerjakan Mulai Tahun Ini)

Dia meyakini omzetnya akan turun drastis jika proyek berjalan. Bahkan, tidak menutup kemungkinan warungnya akan tutup jika di lokasi proyek ada penutupan jalan total. Apabila kondisi tersebut terjadi, Watik bakal rugi besar karena proyek berlangsung minimal 15 bulan.

“Dulu waktu kretek bang itu dibangun, kira-kira pada 2000, terpaksa saya harus menutup warung. Lha kalau buka sama sekali enggak ada yang beli. Pelanggan tentu tak mau ke warung kalau mau menuju warung saja susah, karena di dekat warung ada proyek. Apalagi saat itu lokasi proyek ditutup total, jadi pengguna jalan harus lewat jalan lain. Kalau nanti warung saya harus tutup lagi, saya dapat pendapatan dari mana. Sedangkan suami saya hanya buruh,” kata Watik.

Oleh karena itu, dia meminta pemerintah memberi solusi konkret yang bisa membuat dirinya tetap mendapat penghasilan saat proyek Kretek Bang nanti direalisasikan.

Warga Kerdu Kepik RT 004/RW 001, Giripurwo itu mencontohkan solusinya bisa dengan meminta pekerja proyek makan di warungnya atau dirinya diminta handle konsumsi pekerja. Selain itu, akan lebih baik jika pihak pelaksana proyek merekrut warga sekitar yang bersedia dijadikan pekerja proyek.

Menurutnya, pelaksana proyek juga perlu memperhatikan jalan kampung agar mobilisasi warga tetap lancar. Warga sekitar lokasi proyek akan kesusahan jika jalan utama menuju rumah atau kampung ditutup.

Hal senada disampaikan Kepala Kantor PT Mitra Dana Top Finance, Puja Pidesta. Menurutnya, prinsipnya pimpinan kantor yang berjarak kurang dari 10 meter dari Kretek Bang itu tak mempermasalahkan dilaksanakannya proyek.

Namun, dia berharap meski ada proyek kantornya tetap akan bisa beroperasi seperti biasa. Dia meminta pemerintah menyosialisasikan ihwal kejelasan proyek terlebih dahulu sebelum pekerjaan dilaksanakan.

Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Wonogiri, Ismiyanto, menyadari proyek Kretek Bang pasti akan berdampak pada kelangsungan usaha atau aktivitas warga. Dia memastikan akan memperhatikan kepentingan semua pihak yang berada di sekitar Kretek Bang. Pemkab sangat terbuka terhadap aspirasi dan masukan warga.

“Soal sosialisasi, pasti akan dilaksanakan. Nanti akan kami jelaskan segamblang mungkin. Perlu disadari, proyek ini demi kepentingan bersama. Jadi semua pihak perlu mendukung,” ulas dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya