SOLOPOS.COM - Sukarelawan menyampaikan sosialisasi antinarkoba kepada ratusan siswa SMK Leonardo Klaten, Sabtu (6/5/2023). (Solopos.com/Taufiq Sidik Prakoso)

Solopos.com, KLATEN — Pengurus Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) SMK Leonardo Klaten menggelar talkshow terkait bahaya penyalahgunaan narkoba, Sabtu (6/5/2023). Pada kegiatan itu, seorang mantan pecandu dan pengedar didatangkan untuk memberikan testimoni tentang bahaya narkoba kepada para siswa.

Kegiatan diikuti sekitar 270 siswa. Guna sosialisasi penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba, SMK Leonardo menghadirkan sukarelawan stop narkoba dari rumah motivasi Shamany, Anton Sanjaya.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Sementara testimoni bahaya penyalahgunaan narkoba disampaikan seorang mantan pecandu dan pengedar bernama Ipung, 40. Pada kesempatan itu, Ipung mengajak para siswa agar jangan sekalipun mencoba kenal dengan narkoba.

Ditemui seusai talkshow di SMK Leonardo, Klaten, Ipung mengisahkan dia mengenal narkoba pada 2001. Berawal dari rasa ingin tahu, Ipung mengenal berbagai jenis narkoba hingga akhirnya kecanduan. Kala itu, Ipung masih tinggal di luar Kabupaten Klaten.

Berbagai jenis narkoba pernah masuk ke tubuhnya. Saking parahnya, Ipung pernah mengalami sakau hingga menyayat pergelangan tangannya. Tak hanya menjadi pecandu, Ipung juga pernah masuk dalam jaringan pengedar.

Dia beberapa kali tertangkap polisi hingga mendekam di penjara. Jenuh dengan kondisinya, Ipung berusaha keluar dari jerat narkoba. Hingga akhirnya Ipung berhasil terbebas dari narkoba pada 2013 termasuk keluar dari jaringan pengedar.

Kepada para pelajar SMK Leonardo, Klaten, Ipung mengakui bukan hal mudah bagi Ipung untuk lepas dari kecanduan narkoba. Dia sampai tiga kali menjalani rehabilitasi hingga akhirnya terbebas dari napza.

Bahkan setelah tak lagi menjadi pecandu dan benar-benar menjauhi narkoba pun tak lantas membuat hidup Ipung tenang. Keputusan keluar dan menjauhi jaringan pengedar berisiko tinggi bagi Ipung.

Dia mengalami berbagai teror seperti ditabrak mobil serta dipukuli dan ditusuk orang dari jaringan pengedar. Namun, berbagai teror yang mengancam nyawa itu tak menggoyahkan tekad kuat Ipung untuk keluar dalam dari setan peredaran narkoba.

Pesan kepada Pelajar

Dia merasa beruntung bisa melalui berbagai teror tersebut berkat dukungan dari para sukarelawan antinarkoba. Sejak keluar dari masa kelam, Ipung menata kehidupannya agar lebih baik dan terus mendekatkan diri kepada Sang Pencipta.

Mantan pecandu narkoba itu kini bekerja sebagai petugas keamanan dan tinggal di salah satu wilayah Kabupaten Klaten. Selain itu, Ipung mengabdikan diri untuk bergabung bersama sukarelawan menggencarkan sosialisasi pencegahan narkoba terutama kepada kalangan milenial.

“Pesan saya simpel, tetap berpikir positif, jauhi dan jangan pernah sekali-kali menyalahgunakan narkoba. Sekali terjerumus, kehidupan serta jiwa anda rusak,” kata Ipung.

Pesan serupa disampaikan sukarelawan stop narkotika dari Rumah Shamany, Anton Sanjaya. Anton yang membeberkan bahaya dari berbagai jenis narkoba mengajak para pelajar tak terjebak pada jerat penyalahgunaan barang haram tersebut.

“Satu-satunya cara yang terbaik adalah jauhi narkoba sejauh-jauhnya,” kata Anton. Sementara itu, sosialisasi tersebut diisi dengan sesi tanya jawab. Selain itu, rangkaian kegiatan diisi dengan para siswa menyampaikan ikrar antinarkoba.

Kepala SMK Leonardo, Bruder Yohanes Bosko Purwanto, mengatakan kegiatan pagi hingga siang itu menjadi bagian dari gebyar proyek penguatan profil pelajar Pancasila (P5). Ia mengatakan setiap tahun sejak pemberlakuan kurikulum merdeka belajar ada upaya mengembangkan, menumbuhkan, dan membangun karakter di sekolah itu.

“Salah satu tema adalah bangun jiwa raganya dengan harapan anak-anak jiwa sehat, tubuhnya sehat, dan semangat luar biasa, serta berkarakter baik. Salah satunya ada gerakan antinarkoba,” kata Purwanto.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya