Soloraya
Sabtu, 20 Mei 2023 - 05:45 WIB

Ingin Diskusi Lanjutan, Prabowo Undang Relawan Jokowi dan Gibran ke Hambalang

Wahyu Prakoso  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Partai Gerindra Prabowo Subianto berpidato dihadapan sukarelawan pendukung Presiden Jokowi dan Gibran Rakabuming Raka di Angkringan Omah Semar, Kelurahan Jajar, Kecamatan Laweyan, Solo, Jumat (19/5/2023) malam. (Solopos.com/Wahyu Prakoso)

Solopos.com, SOLO–Capres Gerindra Prabowo Subianto mengundang sekitar 100 koordinator lapangan sukarelawan Presiden Jokowi dan Gibran Rakabuming Raka se-Jateng dan Jatim ke rumahnya di Hambalang. Hal ini untuk menindaklanjuti dukungan sukarelawan kepada Prabowo pada Pilpres 2024.

“Saya undang saudara ke tempat saya, ke Hambalang. Sekalian 100 orang angka-angka luar biasa. Karena itu ya saya mengatakan di mana-mana dan gak malu-malu untuk apa saya cari muka, molor, menjilat, saya katakan Pak Jokowi benar, berhasil, kalau beliau berhasil saya ikut berhasil,” kata Prabowo dihadapan sukarelawan di Angkringan Omah Semar, Kelurahan Jajar, Kecamatan Laweyan, Solo, Jumat (19/5/2023) malam.

Advertisement

Prabowo mengajak sukarelawan berdiskusi lebih panjang tanpa adanya kamera supaya diskusi lebih terbuka. Namun dia mengatakan wartawan merupakan kawan yang ikut memperjuangkan kebenaran dan kesejahteraan.

“Terima kasih telah mendukung saya, ini kehormatan bagi saya sekaligus tantangan. Mendukung pasti ada alasan tertentu, tantangannya apakah kita mampu atau tidak menjawab harapan bapak ibu sekalian,” ujarnya.

Dia menjelaskan Indonesia merupakan negara yang kaya dan penuh potensi. Namun Indonesia selalu diganggu dengan politik pecah belah untuk berkuasa.

Advertisement

“Itu ilmu mereka karena mereka ingin kuasai sumber-sumber strategis. Saya mengajak kita gak boleh benci bangsa lain. Dengan orang asing bahkan kita harus belajar dengan mereka,” ujarnya.

Namun, lanjut Prabowo, bangsa Indonesia tidak boleh naif atau terlalu lugu. Presiden Jokowi menggagas program hilirisasi dimana pemerintah tidak mengizinkan ekspor sumber daya alam tanpa diolah atau bahan mentah.

“Harus diolah, Indonesia kalau diolah nilai tambahnya puluhan sampai ratusan kali lipat. Beliau coba nikel dan akan coba bauksit dan lainnya. Ini menimbulkan bangsa lain kurang suka, kita mulai digugat di WTO [Organisasi Perdagangan Dunia] ini siap-siap,” ungkapnya.

Advertisement

Dia mengatakan gagasan Presiden Jokowi benar. Apabila Indonesia tidak melakukan hilirisasi maka tidak akan menjadi negara maju.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif