SOLOPOS.COM - Warga bekerja membuka jalan tembus yang melewati perbukitan di Desa Sendangmulyo, Tirtomoyo, Wonogiri, Minggu (6/6/2021). (Istimewa/Dicky Nurul Ikhsan)

Solopos.com, WONOGIRI -- Sebanyak 17 warga Desa Sendangmulyo, Kecamatan Tirtomoyo, Wonogiri, menghibahkan lahan tegalan atau ladang mereka untuk mendukung pembangunan jalan.

Jalan baru itu dibangun dengan cara memapras dua bukit sejak beberapa pekan lalu. Sebanyak 17 warga menghibahkan tegal atau ladang mereka agar pembangunan jalan tembus tersebut bisa direalisasikan.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Hal itu supaya warga tidak perlu lagi berputar melewati desa lain lain sejauh 15 kilometer jika ingin menuju pusat pemerintahan desa. Sekretaris Desa atau Sekdes Sendangmulyo, Dicky Nurul Ikhsan, kepada Solopos.com, Minggu (6/6/2021), menyampaikan kegiatan tersebut merupakan proyek tahun jamak atau multiyears, 2021-2022.

Baca Juga: Perjuangan Pemdes Sendangmulyo Wonogiri Bangun Jalan Antardusun, Kepras 2 Bukit

Pada 2021 ini pekerjaan fokus pada pembukaan akses jalan dan penyiapan lahan badan jalan di Tirtomoyo, Wonogiri, itu. Anggaran proyek itu senilai Rp80 juta.

Jalan dibangun dengan melewati lereng dua Bukit Kraguman sepanjang lebih kurang 2 kilometer dan lebar lebih kurang 6 meter. Pekerjaan melibatkan warga sebagai penerapan Program Padat Karya Tunai Desa. Sementara itu, pemerintah desa juga menerjunkan alat berat untuk memapras bukit.

Warga Antusias Bergotong Royong

“Warga sangat antusias bergotong royong membuka jalan. Dulu pekerjaan seperti ini pernah dimulai pada 2017. Tapi lokasi yang direncanakan dibangun jalan tembus susah diakses dan mudah longsor. Lalu lokasi dipindahkan ke lokasi yang sekarang dikerjakan,” ucap Dicky melalui telepon.

Baca Juga: Sudah 8 Bulan, Pengganti Setyo Sukarno di DPRD Wonogiri Belum Juga Ditentukan

Ia melanjutkan membangun jalan di Tirtomoyo, Wonogiri yang melewati lahan bukit itu tidak lah mudah. Operator harus berhati-hati dalam mengoperasikan alat berat agar tidak terperosok. Warga juga rela bersusah payah bekerja meski berisiko.

Jalan yang dibangun melewati ladang milik warga. Dicky bersyukur sebanyak 17 warga secara sukarela menghibahkan ladang mereka. Mereka melakukan hal ini supaya proyek bisa segera dimulai.

Warga sudah sangat lama memimpikan memiliki jalan tembus, terutama warga Dusun Sendang RT 003. Selama ini warga dusun tersebut harus berputar melewati jalan desa lain, yakni Desa Tanjungsari, sejauh lebih kurang 15 kilometer untuk ke pusat pemerintahan desa atau dusun lainnya.

Baca Juga: Mayat Pria Misterius Ditemukan Mengapung di Bengawan Solo Wonogiri

Hal itu karena tidak ada jalan lain mengingat dusun di Tirtomoyo, Wonogiri, itu dikelilingi lahan perbukitan. Dusun Sendang RT 003 terdapat 56 rumah yang dihuni 182 jiwa.

Berharap Bisa Dibantu Program TMMD

Jika jalan tembus nanti jadi, warga hanya perlu menempuh jalan lebih kurang 2 kilometer untuk menuju pusat pemerintahan desa. Warga desa lain pun bisa memanfaatkan jalan tersebut karena lebih mudah diakses dan lebih dekat.

“Proyek dilanjutkan 2022. Kami berharap bisa dikerjakan melalui Program TMMD [TNI Manunggal Membangun Desa] sehingga bisa didanai pemerintah. Kami sudah mengajukan permohonan TMMD, semoga Pak Bupati menyetujui,” imbuh Dicky.

Baca Juga: Molor, Pengerjaan Proyek Jembatan Lama Nambangan Wonogiri Diperpanjang 3 Bulan

Sementara itu, Kepala Desa atau Kades Sendangmulyo, Sri Mardianah, menambahkan proyek tersebut menjadi program prioritas 2021 ini sehingga dilaksanakan di awal tahun supaya durasi pengerjaan proyek mencukupi.

Menurutnya, jalan tembus tersebut bukan sekadar jalan penghubung. Jalan itu diyakini akan mampu menjadi pemacu peningkatan ekonomi dan akses pendidikan warga.

Baca Juga: 1 Warga Sempukerep Wonogiri Positif Covid-19 Setelah Dandan Bareng Tetangga

Ia menceritakan program itu merupakan salah satu program kerja mendiang suaminya yang merupakan kades sebelumnya, Sri Haryanto. Sri Mardianah terpilih menjadi kades antarwaktu melalui musyawarah desa khusus atau musdesus, Mei lalu.

Ia bertekad mewujudkan program kerja suaminya tersebut hingga tuntas. Suaminya meninggal dunia, Agustus 2020 lalu, akibat kepala mengalami luka parah seusai terjatuh saat melintas di jembatan kayu di desa.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya