Soloraya
Senin, 18 April 2022 - 15:15 WIB

Ini 11 Lokasi Rawan Macet di Jl. Solo-Jogja Klaten saat Arus Mudik

Taufiq Sidik Prakoso  /  Ponco Suseno  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Kendaraan melintas di simpang empat Bendogantungan, Kecamatan Klaten Selatan, Senin (18/4/2022). Bendogantugan kerap menjadi salah satu titik kepadatan arus lalu lintas saat mudik Lebaran. Di kawasna tersebut kerap dilakukan pengalihan arus. (Solopos.com/Taufiq Sidik Prakoso)

Solopos.com, KLATEN — Sebanyak 11 lokasi di sepanjang jalan raya Solo-Jogja rawan macet saat arus mudik Lebaran 2022. Sebarannya mulai dari perbatasan barat atau Kecamatan Prambanan hingga perbatasan timur atau Kecamatan Wonosari.

Lokasi rawan macet itu berada di persimpangan-persimpangan jalan pada sepanjang jalan nasional tersebut. Selain itu, lokasi rawan macet berada pada persimpangan jalan nasional dengan jalur kereta api (KA).

Advertisement

Ada dua lokasi perlintasan sebidang, yakni perlintasan sebidang Krapyak, Kecamatan Klaten Selatan dan perlintasan sebidang Sendangan, Kecamatan Klaten Tengah.

Baca Juga: Bus Mudik Gratis Klaten Terbanyak Kedua di Jateng, Nomor Satunya Mana?

Advertisement

Baca Juga: Bus Mudik Gratis Klaten Terbanyak Kedua di Jateng, Nomor Satunya Mana?

Kapolres Klaten, Eko Prasetyo, melalui Kasatlantas Polres Klaten, AKP Muhammad Fadhlan, mengatakan sejumlah skenario disiapkan mengantisipasi kemacetan saat arus mudik. Ada tim urai arus yang bakal disebar ke berbagai lokasi rawan macet.

Dari total 100 personel, Satlantas menyiagakan 80 persenol saat arus mudik Lebaran. Selain itu, Satlantas menyiapkan skenario contraflow atau lawan arus.

Advertisement

Baca Juga: Pemkab Klaten Akhirnya Sediakan Bus Mudik Gratis, Berapa Jumlahnya?

Terkait akses putar balik atau U-turn yang ada pada bukaan median jalan sepanjang jalan raya Jogja-Solo, Kasatlantas mengatakan bakal dilakukan penutupan ketika kondisi-kondisi arus lalu lintas padat.

“Kami sudah petakan di timur ada 10 U-turn dan sisi barat ada delapan U-turn yang kami tutup. Tetapi kalau memang kondisi arus lalu lintasnya tidak crowdeed, akan kami buka,” urai dia.

Advertisement

Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Klaten, Supriyono, mengatakan saat ini pemetaan jalur alternatif masih terus dilakukan guna mengantisipasi kepadatan arus lalu lintas pada jalur utama saat mudik Lebaran.

Baca Juga: Begini Cara Mendaftar Mudik Gratis bagi Kaum Boro Klaten

Selain jalur alternatif yang kerap diandalkan saat arus mudik Lebaran, pemetaan dilakukan pada jalur-jalur lainnya yang berpotensi menjadi jalur alternatif.

Advertisement

Supriyono mencontohkan akses menuju ke Jogja ada beberapa jalur alternatif lainnya yang disiapkan dilengkapi dengan rekayasa lalu lintas.

“Seperti ke arah Jogja biasanya lewat Bendogantungan nanti bisa diarahkan ke jalur sisi selatan. Saat ini kami juga masih petakan jalur-jalur Gantiwarno yang bisa sampai ke Piyungan. Antisipasi kami seperti itu,” kata Supriyono.

Baca Juga: 687 Pemudik Tiba di Klaten, Paling Banyak Asal Karangdowo dan Trucuk

Wilayah Delanggu

Terkait jalur alternatif di wilayah Delanggu, Supriyono mengatakan untuk sementara masih dipetakan setelah ruas jalur lingkar barat Delanggu ditutup gegara ada jembatan ambles.

Disinggung kondisi ruas jalan, Supriyono mengatakan informasi yang dia peroleh dari DPUPR, proses penanganan darurat masih berlangsung. Rata-rata kondisi ruas jalan kabupaten yang sebelumnya berlubang kini sudah ditambal.

“Info dari DPUPR ada sudah lumayan bagus. Kecuali memang yang sudah kontrak [proyek perbaikan jalan], dari DPUPR tidak bisa melakukan perbaikan darurat,” ujar dia.

Baca Juga: Bawa Hasil Rapid Antigen, Rata-rata Pemudik di Klaten Tak Diminta Karantina Mandiri

Supriyono mengatakan Klaten diprediksi menjadi jalur perlintasan pemudik menuju ke sembilan kabupaten di Jawa Tengah dan DIY. Pasalnya, Klaten berada pada jalur keluar-masuk pintu tol di Kartasura dan Boyolali. Para pemudik diperkirakan banyak yang melintas ruas jalan tol Solo-Jakarta.

“Prediksi kemacetan, menurut saya semua macet. Klaten dilalui pemudik ke sembilan kabupaten seperti Purworejo, Klaten sendiri, Wonogiri, dan Sukoharjo di Jawa Tengah. Sementara, di DIY ada lima kabupaten/kota,” kata Supriyono.

Selain lokasi rawan kemacetan lalu lintas, di Klaten juga terdapat lokasi rawan kecelakaan lalu lintas. Masing-masing lokasi rawan kecelakaan lalu lintas itu berada di sepanjang jalan raya Jogja-Solo. Masing-masing di wilayah Kepoh (Kecamatan Delanggu), pertigaan WS Prambanan (Kecamatan Prambanan), simpang tiga SGM Prambanan (Kecamatan Prambanan), serta simpang tiga Besole (Kecamatan Ceper).

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif