Solopos.com, SOLO– Pemkot Solo menggelar empat rangkaian kegiatan untuk memeriahkan peringatan 278 Kota Solo, Jumat (17/2/2023).
Kegiatan itu adalah upacara hari jadi Kota Solo di Solo Safari pukul 07.30 WIB, Festival Jenang Solo 2023 di Koridor Ngarsapura dan Pamedan Pura Mangkunegaran pukul 08.00 WIB.
Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah
Selanjutnya Kirab Boyong Kedaton dari koridor Gatsu memuju Balai Kota Solo pukul 15.00 WIB. Acara terakhir Opera Kolosal Adeging Kuta Sala di Balai Kota Solo pukul 19.00 WIB.
Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka mengatakan upacara dilakukan di depan Solo Safari. Para peserta mengenakan pakaian adat Jawa.
“Perwira, inspektur, pembina upacara anak-anak sekolah,” kata dia. Dia mengatakan melibatkan pelajar pada upacara supaya mereka paham kapan hari jadi Kota Solo serta sejarahnya.
Selanjutnya para peserta mengikuti Festival Jenang Solo 2023. Ada dua lokasi untuk festival jenang, yakni berbagi jenang gratis di Koridor Ngarsapura pukul 08.00 WIB sampai 11.00 WIB.
Kemudian Pasar Jenang di Pamedan Pura Mangkunegaran pukul 08.00 WIB sampai 17.00 WIB. Masyarakat yang tidak kebagian 20.000 takir jenang bisa menikmati jenang di lapak yang tersedia.
Kepala Bidang Pengembangan Sumber Daya Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Solo Is Purwaningsih mengatakan ada kirab sebelum berbagi jenang.
“Kirab jenang relatif pendek dari perempatan Ngarsapura sampai venue acara di depan Omah Sinten,” kata dia.
Dia mengatakan urutan kirab Festival Jenang Solo 2023 meliputi gunungan, penari membawa 17 jenis jenang, Gibran bersama Forum koordinasi pimpinan daerah (Forkopimda) dan mahasiswa membawa jenang khas daerah masing-masing, dan prajurit.
“Nanti masyarakat menikmati sajian kesenian dulu, setelah itu bersama-sama makan jenang,” ujar dia.
Terpisah, Kepala Bidang Seni dan Budaya Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Solo Tuti Orbawati mengatakan kirab Boyong Kedaton mulai pukul 15.00 WIB sampai 17.00 WIB.
“Sampai Balai Kota Solo ada sedikit opera. Pentas menghadap ke barat. Penonton menghadap ke timur,” ujar dia.
Orba, sapaannya, mengatakan ada opera lagi pada waktu malam, yakni Opera Kolosal Adeging Kuta Sala yang mengisahkan proses adanya keraton di Kota Solo.
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
