SOLOPOS.COM - Gibran menyatakan akan menggunakan dana hibah UEA untuk revitalisasi Keraton Solo. (Solopos.com/Wahyu Prakoso)

Solopos.com, SOLO–Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka memastikan revitalisasi Keraton Solo dilakukan bertahap menyusul adanya saran untuk mengutamakan bangunan yang mendesak atau bangunan yang roboh.

“Kami prioritaskan, namun sekali lagi untuk bangunan fisik anggarannya beda, timnya berbeda,” kata Gibran ditemui wartawan di Balai Kota Solo, Senin (13/2/2023).

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Gibran mengatakan revitalisasi Keraton Solo dimulai revitalisasi gerbang Gladak, Alun-alun Utara, Alun-alun Kidul, serta bagian depan Masjid Agung Solo tahun ini.

Menurut dia, kawasan itu dipilih karena wajah Keraton Solo atau kawasan itu menjadi bagian terdepan sebelum orang masuk Keraton Solo. Pengerjaannya diklaim lebih cepat dari revitaliasasi bangunan utama Keraton Solo.

“Kami ingin yang cepet-cepat dulu. Tahun depan saya lanjutkan, saya janji,” paparnya.

Dia mengatakan telah melampirkan Panggung Sangga Buwana untuk direvitalisasi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) tahun ini. Namun bangunan itu belum pasti karena masih melihat anggaran yang tersedia apakah mencukupi atau tidak dikerjakan tahun ini.

“Kalau bisa tahun ini tidak apa-apa tapi perlu pembicaraan. Pasti kami sentuh tapi bertahap, kayak Pura Mangkunegaran,” ujarnya.

Menurut dia, Paku Buwono (PB) XIII telah memberikan arahan revitalisasi melalui Putra Mahkota Keraton Solo K.G.P.A.A. Hamengkunegoro Sudibya Rajaputra Narendra Mataram. Pemkot Solo serta Kementerian PUPR mengurusi pertukangan saja. 

Sebelumnya, Koordinator Lapangan Alun-alun Kidul (Alkid) B.R.M. Yudhistira Rachmat Saputra, mengatakan revitalisasi alangkah lebih baik dipentingkan untuk bangunan yang lebih urgent. Contohnya tembok jebol di dekat Sasana Narendra, Sasana Mulya, dan tembok-tembok yang belum terjamah.

Selain itu, lanjut dia, ada gedung kereta yang kondisi atapnya sudah hancur. Sejumlah bangunan itu seharusnya diutamakan supaya tidak membahayakan orang yang melakukan aktivitas di kawasan tersebut.

Menurut dia, pernah ada pekerjaan revitalisasi Alkid namun dia tidak hafal kapan revitalisasi dilakukan. Pengelola Alkid berupaya melakukan perawatan setelah dilakukan revitalisasi.

“Kami sejauh ini berupaya merawat namun memang alun-alun itu kan besar sekali membutuhkan budget luar biasa. Jadi kami pelan-pelan rawat namun enggak begitu signifikan tapi kami rawat,” ujarnya.

Dia mengatakan bangunan Sitihinggil Kidul dalam kondisi baik namun ada beberapa sudut terdapat kayu yang perlu diganti. Pengelola sebisa mungkin melakukan perawatan dengan dana yang terbatas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya