Soloraya
Kamis, 11 Januari 2024 - 12:42 WIB

Ini Arti dan Alasan Kenapa Sragen Disebut Bumi Sukowati

Tim Solopos  /  Kaled Hasby Ashshidiqy  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Alun-alun Sragen. (sragen.go.id)

Solopos.com, SRAGEN — Kabupaten Sragen di Jawa Tengah, dikenal sebagai Bumi Sukowati, mempesona dengan sejarahnya yang kaya. Namun, tidak semua orang mengerti alasan dan arti di balik panggilan Bumi Sukowati tersebut. Untuk menyingkap misteri ini, kita harus meresapi akar sejarah berdirinya Kabupaten Sragen.

Awal mula terbentuknya kabupaten yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, ternyata melibatkan perjuangan heroik Pangeran Mangkubumi melawan penjajah Belanda. Menurut fakta sejarah dan cerita lisan yang berkembang di Sragen, nama Sukowati memiliki sejarah yang lebih tua daripada Sragen.

Advertisement

Jarwanto, seorang pegiat sejarah Sukowati dalam dialog budaya Cah Sragen Wong Sukowati pada 2018 lalu mengungkapkan bahwa nama Sukowati muncul dalam sejarah Ratu Baka di wilayah Yogyakarta. Sejak zaman Rakai Panangkaran pada abad VII, nama Sukowati telah dikenal. Rakai Walaning Pu Kumbayoni, seorang raja bawahan Rakai Panangkaran, konon menyingkir ke daerah yang dinamakan Sukowati pada saat perang. Wilayah ini diyakini sebagai cikal bakal Bumi Sukowati.

Sukowati berasal dari bahasa sanskerta yakni sukavati yang artinya wanita yang memiliki kegembiraan. Jadi, arti bebas dari Bumi Sukowati adalah wilayah yang diharapkan penuh kebahagiaan dan kegemberiaan.

Sejarah mencatat bahwa nama Sragen muncul pada masa perang Mangkubumi berdasarkan cerita Sukro Djogosarkoro. Pangeran Mangkubumi diprediksi menjadi raja karena ada tanda huruf Buddha di dahinya. Ki Rantam, yang meramalkan prediksi tersebut, kemudian diberi nama Ki Ageng Sukowati oleh Pangeran Mangkubumi. Setelah mendengar prediksi ini, Pangeran Mangkubumi menamai daerah itu sebagai Dukuh Sukowati.

Advertisement

Menurut Jarwanto, nama Sragen kemudian muncul setelah Tumenggung Alap-alap menyerahkan hidangan makanan dan legen (fermentasi dari sari gula kelapa) dalam tebok dan bumbung yang dibawa menggunakan tongkat. Nama Sragen diambil dari kata “pasrah” dan “legen.” Dalam sejarah Hari Jadi Sragen, nama Sragen juga berasal dari kata “pasrah” dan “legen” dari Ki Ageng Srenggi. Hal ini tidak terdapat dalam kamus Jawa dan Bausastra Jawi.

Sejarawan Prof. Hermanu Joebagio dari Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo menambahkan bahwa Sukowati pernah meluas hingga Madiun, meskipun sekarang hanya Sragen yang mempertahankan nama tersebut. Sukowati sendiri memiliki sejarah panjang yang mencakup periode Majapahit hingga era Mataram, dan bukti-bukti sejarahnya dapat ditemukan di wilayah Sragen.

Bumi Sukowati, dengan segala misteri dan kekayaan sejarahnya, terus menjadi daya tarik bagi warga Sragen dan para pengunjung yang ingin menyelami jejak peradaban yang terpatri dalam setiap sudutnya.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif