SOLOPOS.COM - Warung Mie Pentil Alaska berdiri di tengah alas karet di wilayah Desa Bendungan, Kecamatan Kedawung, Sragen, Sabtu (20/5/2023). (Solopos.com/Tri Rahayu).

Solopos.com, SRAGEN — Di tengah alas karet (alaska) atau hutan karet yang luasnya 600 hektare di wilayah Kecamatan Kedawung, Sragen, ternyata masih ada warung yang menjadi langganan Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati.

Warung terbuka dengan atap genting itu sampai mendapat julukan dari Bupati yakni Warung Mie Pentil Alaska. Hampir setiap gowes bersama para kepala organisasi perangkat daerah (OPD), Bupati Yuni selalu mampir di warung itu.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Alaska seluas 600 hektare itu menyebar di wilayah Desa Bendungan, Kedawung, dan Mojokerto. Warung Mie Pentil itu terletak di jalur Kedawung-Sambirejo dengan jalan beraspal dan berkelok-kelok. Rerimbunan pohon karet yang cukup lebat membuat suasana sejuk meski pada siang hari.

Sambil menggelar tikar di bawah pohon karet, pengunjung dalam menikmati sajian khas warung itu yakni mie pentil dan nasi goreng tiwul dengan harga yang sangat terjangkau. Mie penting hanya dijual Rp1.000 per bungkus. Mie itu dibungkus dengan daun pisang.

Sedangkan nasi goreng tiwul dijual dengan harga Rp2.000 per bungkus. Nasi goreng tiwul itu lebih nikmat dimakan dengan karak dengan minuman kopi atau teh hangat.

Julukan Warung Mie Pentil itu diberikan Bupati Sragen. Yuni, sapaan Bupati, saat berbincang dengan Solopos.com di Warung Mie Pentil Alaska, Sabtu (20/5/2023), bercerita tentang awal mula pemberian nama Warung Mie Pentil Alaska.

“Waktu itu saya gowes kecapaian. Terus berhenti di sini. Loh kok ada warung di tengah Alaska. Saat itu belum ada namanya. Saya mampir ke warung itu dan ternyata yang disajikan mi, warnanya kuning, panjang. Saya tanya, ini mi pentil Bu? Nah, aku salah ucap menjadi mi penthil. Setelah itu setiap saya gowes mampir ke warung ini,” ujar Yuni.

Kabag Umum Sekretariat Daerah (Setda) Sragen Dwi Agus Prasetyo sampai pusing mencari lokasi warung mie pentil itu karena memang tidak ada namanya. Yuni mengatakan Kabag Umum sampai bertanya ke orang-orang dan akhirnya ketemu di tengah alaska. Dia mengatakan sekarang warung itu dipasangi MMT oleh Camat Kedawung Endang Widayanti supaya orang gampang mencari.

“Rasa mi itu enak. Ya, makanan desa. Sambil istirahat bisa menikmati udara segar. Bagi para goweser enak. Sambil menghirup oksigen banyak di bawah pohon karet, goweser bisa menikmati teh hangat, kopi hangat, pisang goreng, bakwan, dan makanan khasnya yakni mie pentil dan nasi goreng tiwul. Sebenarnya nasi goreng biasa tetapi nasinya diganti tiwul. Ternyata enak juga,” katanya.

Warung itu milik Sukini, 58, warga Wonorejo RT 027, Desa Bendungan, Kecamatan Kedawung, Sragen. Warung itu sebenarnya buka sejak 1995 yang dirintis oleh ibunya Sukini yang bernama Samuri. Sukini melanjutkan jualan di warung itu sejak 2010. Sukini belanja mi ke Pasar Blimbing.

“Yang jual mi itu orang Gempol, saya tidak tahu namanya. Kulakan mi pentil itu hanya saat hari pasaran Pasar Blimbing yakni Pon dan Kliwon. Mi dari Pasar Blimbing itu sudah matang dan sudah dibungkusi, saya tinggal menjual,” ujar Sukini saat berbincang dengan Solopos.com, Sabtu pagi.

Dalam sehari Sukini bisa menjual 20 bungkus mie pentil. Saat ada kunjungan Bupati, Sukini bisa kulakan sampai 140 bungkus. Makanan yang dibuat Sukini sendiri nasi goreng tiwul tetapi penggemarnya orang-orang tua dari Dukuh Bonggo, Kawit, Sumber, yang masih di wilayah Kecamatan kedawung.

“Saya sendiri menyebutnya mi tiwul tetapi Bu Bupati yang menyebut mi pentil. Harganya murah. Mi itu dijual Rp1.000 per bungkus dan nasi goreng tiwul hanya Rp2.000 per bungkus,” ujarnya.

Sukini mulai buka warung sejak pukul 08.00 WIB dan tutup hingga pukul 15.00 WIB. Dia mengaku setiap hari buka meskipun hari libur. Kalau pas ada rewangan atau jagong, Sukini libur. “Kadang ramai dapat Rp200.000. Setiap hari buka kalau tidak ada acara apa-apa, seperti jagong, rewang, atau layatan,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya