Solopos.com, SRAGEN — Hujan deras disertai angin kencang pada Selasa (13/12/2022) menyebabkan banjir dan tanah longsor di sejumlah wilayah di Kabupaten Sragen, Jawa Tengah.
Hal ini diungkapkan oleh Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sragen, Agus Cahyono, saat dihubungi Solopos.com, pada Rabu (14/12/2022). Ia mengatakan dampak hujan deras disertai angin kencang pada Selasa terlihat di enam kecamatan di Kabupaten Sragen, yakni Kecamatan Sragen, Ngrampal, Sidoharjo, Gondang, Sambirejo, dan Kedawung.
“Kurang lebih pada Selasa pukul 15.00 WIB di sebagian wilayah Kabupaten Sragen diguyur hujan dengan intensistas tinggi yang disertai angin kencang sehingga mengakibatkan beberapa lokasi di wilayah Kabupaten Sragen terdampak angin kencang, banjir, dan tanah longsor,” terang Agus.
Berikut data wilayah terdampak hujan deras disertai angin kencang di sejumlah wilayah Kabupaten Sragen:
Berikut data wilayah terdampak hujan deras disertai angin kencang di sejumlah wilayah Kabupaten Sragen:
Sejumlah wilayah di Kecamatan Sidoharjo terdampak banjir, seperti di Mungkung RT 003, Desa Jetak. Sebanyak 25 keluarga terdampak. Kemudian, di Dukuh Tlobongan Desa Sidoharjo menyebabkan satu keluarga terdampak.
Baca Juga : Sragen Disebut Masuk dalam Risiko Bencana Gempa Kategori Tinggi
Selain itu, banjir juga terjadi di Dukuh Wirun, Kecamatan Sidoharjo tepatnya di tiga RT, yaitu RT 017 dengan total 43 keluarga, di RT 018 sebanyak 74 keluarga, dan di RT 019 sebanyak 33 keluarga. Ketinggian air di kawasan tiga RT ini mulai dari 20 cm hingga 170 cm.
“Di Kecamatan Ngrampal banjir terjadi karena luapan Sungai Mahbang, tepatnya di Wotan RT 002, Desa Bener. Total empat keluarga terdampak. Ketinggian air mulai 20-30 sentimeter,” ujar Agus.
Selain itu, sebanyak tujuh keluarga di tiga RT Desa Saradan, Kecamatan Karangmalang terdampak luapan Sungai Mungkung. Ketinggian banjir yang merendam kawasan tersebut dari 10-15 sentimeter.
Baca Juga : Air Sungai Ngrowo di Sragen Meluap, 17 Rumah Kebanjiran
“Di Kecamatan Sragen terjadi di Kelurahan Sine dan Desa Tangkil. Di Kelurahan Sine terjadi di tiga tempat dengan total 92 keluarga atau 244 jiwa terdampak. Lalu di Klumutan [Kelurahan Sine] hanya menggenangi akses jalan dengan ketinggian air hingga 10 sentimeter. Itu karena Sungai Mungkung meluap,” katanya.
Sementara itu sebanyak 245 keluarga di Desa Tangkil, Kecamatan Sragen terdampak banjir dengan ketinggian air mulai 10 hingga 50 sentimeter. Kemudian di Kelurahan Karangtengah, Kecamatan Sragen banjir setinggi 10-70 sentimeter menyebabkan akses jalan kampung tergenang.
Sungai Natan di Desa Bumiaji, Kecamatan Gondang meluap sehingga menyebabkan banjir setinggi 20-30 sentimeter. Banjir tersebut berdampak pada dua keluarga atau empat jiwa.
Tanah longsor terjadi di Desa Jetis sehingga menyebabkan tebing/talut dengan ukuran 4 meter x 6 meter longsor. Kemudian, teras rumah rusak ringan dan tembok kayu pada ruang tamu ukuran 2 meter x 2 meter ambrol.
Baca Juga : BPBD Sragen Minta Camat di Wilayah Aliran Bengawan Solo Waspada
“Kemudian tanah longsor terjadi di Desa Jetis, Kecamatan Sambirejo menimpa rumah milik Cipto Sutarjo Kasdi, 90. Lalu talut milik Sovi, 45. Kemudian rumah Paeran, 55, dan talut milik Nasran, 45,” tuturnya.
Berikutnya, tanah longsor juga terjadi di Desa Musuk, Kecamatan Sambirejo sehingga menyebabkan tebing/talut dengan ukuran 3 meter x 15 meter longsor. Selain itu tembok dapur berukuran 3 meter x 15 meter ambrol. Total kerugian di dua desa tersebut Rp40 juta.
“Dampak kejadian tersebut menyebabkan pemilik rumah mengalami syok dan ruang tamu serta ruang dapur tidak bisa digunakan,” ungkapnya.
Dampak hujan deras disertai angin kencang juga terlihat di Kecamatan Kedawung. Kerusakan menimpa 19 rumah di Kecamatan Kedawung akibat angin kencang, tepatnya di Dukuh Manisrenggo RT 007, Desa Mojodoyong. Peristiwa tersebut menyebabkan aliran listrik di sekitar lokasi padam untuk sementara.
Baca Juga : Puting Beliung Terjang Gondang Sragen, Rusak 3 Rumah Warga
Agus mengimbau warga lebih waspada dan siap siaga terhadap dampak bencana hidrometeorologi, seperti banjir bandang, tanah longsor, dan angin kencang.