SOLOPOS.COM - SDN Sukorejo, Desa Sukorejo, Kecamatan Sambirejo, Sragen, Rabu (16/8/2023). (Solopos.com/Tri Rahayu)

Solopos.com, SRAGEN — Desa Sukorejo, Kecamatan Sambirejo terletak di ujung tenggara Kabupaten Sragen. Di desa Terpencil itu ternyata hanya ada satu sekolah dasar negeri (SDN), yakni SDN Sukorejo. Desa ini berdiri sejak 1964 atau sudah jadul.

Desa di kaki Gunung Lawu itu juga punya madrasah ibtidaiyah (MI) swasta di bawah naungan Muhammadiyah. Lokasinya di perbatasan dengan Kecamatan Jenawi, Kabupaten Karanganyar, tepatnya di Dukuh Bembem, Desa Sukorejo.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

SDN Sukorejo memiliki enam guru kelas, satu guru agama, kepala selolah, dan seorang penjaga sekolah. Salah satu guru Kelas I, Mugirah, menjelaskan sekolahnya memilki 51 siswa. Mereka terdiri atas 11 siswa Kelas I, lima siswa Kelas II, 14 siswa Kelas III, empat siswa Kelas IV, tujuh siswa Kelas V, dan 10 siswa Kelas VI.

“Dalam catatan selolah, SDN ini berdiri pada 1 Agustus 1964. Sejak tahun itu sampai sekarang untuk SDN Sukorejo menjadi sekolah negeri satu-satunya di Desa Sukorejo. Para siswanya mlencar-mlencar dengan jarak terjauh sampai empat kilometer,” ujar Mugirah yang asli warga Sukorejo saat berbincang dengan Solopos.com, Rabu (16/8/2023).

Sejak ada fasilitas jemputan siswa pada 2023, jumlah siswa baru bertambah jadi 11. Pada tahun sebelumnya, hanya dapat lima siswa.

Kondisi Desa Sukorejo berbeda dengan tetangganya, yakni Desa Jambeyan yang punya  tiga SDN. Sebagian warga Sukorejo ada yang menyekolahkan anaknya di Jambeyan karena jaraknya lebih dekat. “Sebenarnya ada juga MIM di Sukorejo, warga Karanganyar yang banyak sekolah di sana,” kata Mugirah.

Guru kelas lainnya, Darni, mengatakan dengan sedikit siswa maka sebenarnya kualitas pembelajaran lebih baik dan prestasi akademiknya lumayan. Pada 2023 ini, ada siswa SDN Sukorejo yang menjadi juara III lomba cerita Islami tingkat Kecamatan Sambirejo dan lomba Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam (Mapsi).

“Tahun 2022 lalu juga juara II Lomba Cerdas Tangkas [LCT] Pengetahuan Agama se-Kecamatan Sambirejo. Ada juga lomba kitobah dan LCT putra dan putri, juara II,” sambungnya.

Kepala Desa Sukorejo, Sukrisno, mengatakan SDN dan MIM di wilayahnya berdiri hampir bersamaan. Sedikitnya jumlah penduduk, hanya 2.682 jiwa atau 850 keluarga, menjadi alasan kenapa hanya ada satu SDN di Sukorejo.

Untuk membantu sekolah, pemerintah desa membantu menyediakan fasilitas mobil antar-jemput siswa. “Pengadaannya dengan memintakan bantuan ke pihak ketiga,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya