Soloraya
Selasa, 11 Januari 2022 - 17:17 WIB

Ini Dia 16 Desa Endemis DBD di Sragen

Tri Rahayu  /  Kaled Hasby Ashshidiqy  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi fogging demam berdarah (JIBI/Solopos/Antara/Fikri Yusuf)

Solopos.com, SRAGEN — Penyakit demam berdarah dengue (DBD) masih menjadi momok bagi Dinas Kesehatan (Dinkes) Sragen dari tahun ke tahun. Berdasarkan hasil pemetaan 2020, masih ada 16 desa di 10 kecamatan di Bumi Sukowati, sebutan Sragen, masuk kategori edemis DBD.

Berikut daftar 16 desa endemis DBD tersebut menurut data Dinkes Sragen:

Advertisement
  1. Kecamatan Kalijambe : Banaran, Samberembe, dan Saren
  2. Kecamatan Ngrampal: Bener
  3. Kecamatan Sragen Kota: Sragen Wetan dan Sragen Kulon
  4. Kecamatan Karangmalang: Puro dan Kroyo
  5. Kecamatan Sidoharjo: Jetak dan Duyungan
  6. Kecamatan Gemolong: Jatibatur
  7. Kecamatan Miri: Girimargo dan Bagor
  8. Kecamatan Sumberlawang: Ngargotirto
  9. Kecamatan Mondokan: Jambangan
  10. Kecamatan Sukodono: Bendo

Di luar 16 desa endemis DBD, ada 163 desa masuk kategori sporadis DBD dan 29 desa masuk kategori potensial DBD.

Menurut administrator Kesehatan Ahli Muda Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan (Dinkes) Sragen, M.M. Sumiyati, saat berbincang dengan Solopos.com, Selasa (11/1/2022), suatu desa disebut endemis DBD ketika terjadi kasus DBD secara terus menerus dalam kurun waktu tiga tahun berturut-turut.

Baca Juga: Bocah Sragen Meninggal Diduga Karena Demam Berdarah

Advertisement

Kemudian desa masuk ketegori desa sporadis DBD ketika di desa itu ditemukan kasus DBD dalam tiga tahun terakhir tetapi tidak berturut-turut. Lalu desa potensial DBD itu adalah desa yang berdekatan dengan daerah sporadis, mobilitas penduduknya tinggi, angka bebas jentiknya buruk, tetapi belum pernah terjadi kasus DBD atau pernah terjadi kasus DBD tetapi tidak dalam kurun waktu tiga tahun terakhir.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif