SOLOPOS.COM - Shaleh Afif Septiawan, 23, asal Gagan, Ngemplak, Boyolali, yang merupakan calhaj termuda dari Boyolali mengikuti bimbingan manasik haji di Gedung IPHI Boyolali, Selasa (9/5/2023). (Solopos/Ni’matul Faizah)

Solopos.com, BOYOLALI — Shaleh Afif Septiawan yang berusia 23 tahun menjadi calon haji atau calhaj termuda dari Kabupaten Boyolali pada tahun ini. Ia tercatat sebagai warga Gagan, Ngemplak, Boyolali.

Bersama ratusan calhaj lainnya, Afif hadir untuk mengikuti bimbingan manasik haji reguler tingkat kabupaten yang diselenggarakan Kementerian Agama (Kemenag) Boyolali di Gedung Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia (IPHI) Boyolali, Selasa (9/5/2023).

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Kepada wartawan di sela-sela acara, Afif mengungkapkan sebenarnya bukan ia seharusnya berangkat ke Tanah Suci pada tahun ini melainkan sang ayah. Namun, ayahnya meninggal dunia sehingga ia kemudian maju mengisi kursi haji ayahnya.

Afif akan berangkat menunaikan ibadah haji sebagai calhaj termuda dari Boyolali bersama ibunya yang berusia 54 tahun. Sang ibu itu pula yang menjadi alasan kuat Afif akhirnya memberanikan diri berangkat berhaji menggantikan ayahnya.

“Seharusnya ayah saya yang berangkat bersama ibu, tapi ayah meninggal, dan sebagai anak laki-laki menjadi tanggung jawab saya untuk menemani ibu berangkat,” jelas Afif.

Lelaki yang sudah berkeluarga dan bekerja di salah satu perusahaan ekspedisi di Solo itu mengaku sang ayah mendaftar sekitar 10 tahun lalu dan baru dipanggil untuk berangkat pada tahun ini.

“Awalnya ya sempat ragu-ragu mau ikut karena melihat umur, banyak yang dipertiambangkan. Tapi untuk ibu ya saya berangkat, bismillah,” ujarnya.

Mengenai persiapannya menunaikan ibadah haji, Afif mengatakan tidak ada yang khusus. Dia mengaku berusaha untuk menghadapi semuanya dengan santai dan ikhlas.

Secara fisik pun, Afif tidak melakukan persiapan seperti olahraga dan lain-lain. Ia menilai kondisi tubuhnya saat ini cukup kuat dan sehat.

“Untuk persiapan yang dilakukan ya ikut saja seperti sesepuh-sesepuh lainnya, manasik dan lain-lain. Untuk fisik alhamdulillah saya masih sanggup,” jelas calhaj termuda dari Kabupaten Boyolali tersebut.

Sebelumnya diberitakan, Kabupaten Boyolali mendapatkan kuota haji sebanyak 837 orang pada tahun ini. Dari jumlah itu, Kantor Kemenag Boyolali mengungkapkan ada 349 calhaj kategori lanjut usia (lansia) dan 56 di antaranya masuk kuota prioritas dengan usia termuda 85 tahun dan tertua 96 tahun.

“Ada sekitar 349 [calhaj] lansia, yang pakai kursi roda insyaallah ada 53 orang. Sehingga, kami sudah siap karena sudah ada dan tahu datanya,” jelas Kepala Kantor Kemenag Boyolali, Taufiqur Rahman, saat ditemui wartawan di Gedung IPHI Boyolali, Selasa (9/5/2023).

Ia berpesan para calhaj asal Boyolali, terutama para lansia, dapat mempersiapkan mental, fisik, dan kesehatan. Ia juga berpesan dalam pelaksanaan ibadah haji untuk saling bantu-membantu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya