Ini Dia Makam Tertua dan Terluas di Sragen

Solopos.com, SRAGEN — Di Kabupaten Sragen terdapat 63 permakaman umum yang menyebar di lima kecamatan. Dari jumlah tersebut, Permakaman Umum Manding menjadi yang terluas di Sragen dengan luas  21.225 meter persegi. Lokasinya di Kebayan 2, Sragen Kulon, Kecamatan Sragen.

Sementara permakaman umum tertua di Sragen dipegang oleh Permakaman Umum SI. Makam ini juga menjadi yang terluas kedua dengan luas 19.990 meter persegi.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Sementara lima kecamatan yang dimaksud adalah Sragen, Karangmalang, Gemolong, Tangen, dan Sukodono.

Informasi ini berdasarkan data Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman, Pertanahan, dan Tata Ruang (Disperkimtaru) Sragen.

Permakaman umum SI yang berlokasi di Jl. Sukowati, Kelurahan Sragen Wetan, Kecamatan Sragen, ini terhitung paling tua lantaran ditemukan nisan R. Mangunardjo dengan angka tahun 1844. Sosok R. Mangunardjo dikenal sebagai pendiri permakaman umum SI.

Baca Juga: Menelisik Sejarah TPU Syariat Islam Sragen, Awalnya Tak Untuk Umum

Kabid Kawasan Permukiman Disperkimtaru Sragen, Budi Wibowo, mengatakan dari sekian banyak permakaman itu hanya lima permakaman umum yang dikelola Disperkimtaru.  Yakni Permakaman Umum SI, Permakaman Umum Manding, Permakaman Umum Gunung Banyak, Permakaman Umum Mbah Balak, dan Permakaman Umum Mbah Ageng.

“Di antara permakaman yang kami kelola itu yang paling tua Permakaman SI tetapi yang paling luas Permakaman Manding. Kami mendapatkan narasi di dalam Permakaman SI masih ada nisan bertuliskan 1844, yakni pada nisan R. Mangunardjo. Kemungkinan tokoh tersebut yang kali pertama dimakamkan di Permakaman SI,” ujarnya.

Budi menyebut ada tokoh lain yang kemungkinan ikut sebagai pendiri makam SI, yakni Willbald Dagobert van Nispen. Ia juga dikenal sebagai pendiri Pabrik Gula Mojo Sragen.

Dia menduga 1844 merupakan tahun awal digunakannya kawasan SI sebagai tempat permakaman umum (TPU). Di Permakaman SI itu juga dimakamkan Bupati ke-8 Sragen, R. Suprapto Wirjosaputro yang menjabat pada 1950-1959 dan Bupati ke-9 Sragen, M. Mustajab, yang menjabat 1959-1967.

Baca Juga: Makamnya Dibongkar, Penyebab Meninggalnya Warga Sragen Penuh Teka-Teki

Kabid Kebudayaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Sragen, Johny Adhi Aryawan,  belum memastikan Permakaman SI yang  tertua di Sragen. Akan tetapi, makam tersebut sudah ada sejak 1844.

“Makam R. Mangunardjo itu tertera 1844. Makam itu dipugar oleh keluarganya pada 1940-an. Kami belum bertemu ahli warisnya. Kemungkinan R. Mangunardjo itu seorang ulama karena pada peta lama Permakaman SI itu ada simbol permakaman muslim,” ujarnya.

Johny menerangkan dalam Facebook Komunitas Stedoe (Sragen Tempo Doeloe) pernah mengulas tentang Permakaman SI. Ada yang menyebut SI itu berasal dari Syarikat Islam. Saat Stedoe menelusuri sejarahnya tidak ditemukan bekas struktur bangunan di dalam kompleks permakaman SI. Sementara juru kunci juga tidak dapat memberi informasi yang meyakinkan.

Dia menjelaskan ada juga yang menyebut SI itu Sarean Islam. Dia menduga R. Mangunardjo itu bisa jadi memiliki benang merah dengan keberadaan Kantor Syarikat Islam (SI) berdasarkan perbincangan dengan sesepuh setempat.

Baca Juga Terungkap! Tanah Eks Makam Bong Mojo Solo Ternyata Diperjualbelikan

Berikut daftar permakaman umum yang dihimpun Disperkimtaru Sragen.