Soloraya
Sabtu, 12 Agustus 2023 - 09:28 WIB

Ini Durasi Bangjo Penggung Boyolali, Dishub Minta Pengendara Patuh

Nimatul Faizah  /  Kaled Hasby Ashshidiqy  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Uji coba operasional hari pertama Bangjo Penggung Boyolali setelah digeser ke arah timur dan ditambah dari arah Tlatar dan Winong, Selasa (25/7/2023). (Istimewa)

Solopos.com, BOYOLALI — Setelah melalui tahap uji coba, traffic light atau Bangjo Penggung, Boyolali, telah memiliki durasi tetap tiap sisinya. Bangjo Penggung Boyolali baru saja digeser dari depan Terminal Boyolali Baru ke persimpangan sisi selatannya pada Senin (24/7/2023).

Bangjo merah yang awalnya hanya tiga sisi, yaitu dari arah Semarang, Solo, dan Terminal Boyolali, saat ini memiliki lima sisi yaitu dari arah Solo, Semarang, Winong, Tlatar, dan Terminal Boyolali. Pemindahan tersebut karena permintaan masyarakat sekitar yang menilai di area Bangjo Penggung sebelumnya rawan kecelakaan lalu lintas (laka lantas).

Advertisement

Kepala Bidang (Kabid) Lalu Lintas Dinas Perhubungan (Dishub) Boyolali, Ragil Pambudi, menginformasikan untuk durasi lampu kuning di semua sisi adalah tiga detik.

“Untuk durasi lampu hijau dari Solo dan Semarang 25 detik, dari Winong dan Tlatar 12 detik, dan dari terminal 10 detik. All red dari arah Solo, Winong, Tlatar, dan terminal tiga detik, lalu dari arah Semarang lima detik,” kata dia kepada Solopos.com, Sabtu (12/8/2023).

Sementara itu, Kepala Dishub Boyolali, M. Arief Wardianta, beranggapan kondisi lalu lintas di Bangjo Penggung saat ini telah lancar. Ketika nanti masih terjadi laka lantas dan dibutuhkan rambu tambahan atau lainnya, akan dikoordinasikan lagi.

Advertisement

Lebih lanjut, Arief menyoroti masih adanya pengendara yang tidak mematuhi rambu-rambu lalu lintas, seperti tidak berhenti saat lampu menyala merah.

Ia menilai beberapa pengendara dari arah Winong yang masih terpantau tidak memperhatikan rambu lalu lintas. Arief berharap pengendara dari arah mana pun mematuhi peraturan lalu lintas.

“Harapan saya kalau sudah ada larangan belok kiri, sesuaikan lampu saja. Rekayasa kemarin kan dalam rangka mengurangi kecelakaan, tapi kalau masyarakat masih sak penake dewe [semaunya sendiri] ya agak percuma juga [diberikan bangjo],” kata dia.

Advertisement

Lebih lanjut, ia melihat masih ada Sukarelawan Pengatur Lalu Lintas (Supeltas) atau Pak Ogah di persimpangan Bangjo Penggung yang sebenarnya tak lagi diperlukan. Keberadaan Pak ogah tersebut justru akan membuat kemacetan baru.

“Kami sudah jelaskan, sudah ada traffic light, kami sudah meminta Pak Kades [Penggung] untuk minta tolong ke warga agar dikasih tahu mestinya sudah enggak perlu lagi ada Pak Ogah,” kata dia.

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif