Soloraya
Senin, 30 Januari 2017 - 17:30 WIB

Ini Fasilitas "Yahud" KITE IKM untuk Pengrajin Tembaga Tumang Boyolali

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pembuatan patung Harley Davidson dari Tembaga di Boyolali, Senin (9/3/2015). (Sunaryo Haryo Bayu/JIBI/Solopos)

KITE IKM memberikan fasilitas yang bisa dimanfaatkan pengrajin di Sentra Tembaga Tumang Boyolali.

Solopos.com, BOYOLALI — Presiden Joko Widodo (Jokowi) berharap para pelaku usaha kerajinan tambang bisa memanfaatkan Kemudahan Impor Tujuan Ekspor (KITE) untuk Industri Kecil Menengah (IKM) guna peningkatan daya saing.

Advertisement

Presiden mengatakan? persaingan usaha semakin sengit di tengah ketidakpastian ekonomi global. Fasilitas KITE IKM bisa menjadi suatu motivasi tambahan agar pengrajin lebih mengembangkan pasar ekspor.

“?Jika pelaksanaan KITE ini benar, produk lokal desa ini bisa meluas ke pasar internasional,” kata Jokowi saat membuka acara peluncuran KITE IKM di Dusun Tumang, Senin (30/1/2017).

Dia menambahkan fasilitas KITE bisa mengurangi biaya produksi hingga 25%.? Pelaku usaha bisa membeli bahan baku dengan harga dasar, serta pajak impor dan bea masuk juga dihilangkan.

Advertisement

Pihaknya juga meminta Kementerian Perindustrian untuk melakukan pembinaan serta peningkatan pengetahuan pelaku usaha. Salah satunya dengan memberikan pelatihan desain kerajinan dari Italia atau Perancis agar setiap tahun bisa menghasilkan produk baru.

“Kalau bisa dimanfaatkan oleh IKM akan terasa manfaatnya, daya saing akan lebih baik,” ujarnya. Baca juga: Sentra Kerajinan Tembaga Tumang Boyolali Diberi KITE IKM.

Presiden mengatakan peluncuran program tersebut guna mendorong kinerja ekspor pelaku usaha kecil dan menengah. Fasilitas ini dimaksudkan untuk membantu IKM dalam menggiatkan sektor usahanya.

Advertisement

“Insentif fiskal dan kemudahan prosedur yang diberikan juga bertujuan untuk membuat IKM lebih bergairah, sehingga ekspor dapat meningkat. Dampaknya, kontribusi terhadap produk domestik bruto lebih besar, penyerapan tenaga kerja lebih tinggi, serta menciptakan desa-desa wisata IKM,” kata Jokowi, Senin (30/1/2017).

Menurutnya, kontribusi IKM Indonesia terhadap nilai ekspor nasional masih relatif rendah jika dibandingkan dengan negara-negara lain di kawasan Asia Pasifik. Kontribusi IKM terhadap ekspor Indonesia pada 2015 hanya 15,8%, atau jauh lebih kecil dibandingkan dengan negara-negara kawasan Asia Tenggara.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif