Soloraya
Minggu, 10 Oktober 2021 - 15:10 WIB

Ini Hlo Modifikasi Mobil Pikap yang Dinaiki Sandiaga Uno di Sangiran

Wahyu Prakoso  /  Muh Khodiq Duhri  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - (Espos/Wahyu Prakoso)

Solopos.com, SRAGEN — Pemerintah Desa (Pemdes) Krikilan meresmikan Sub Terminal Wisata Desa Sangiran tahun ini. Warga setempat dilibatkan untuk menyediakan layanan transportasi shuttle dari sub terminal menuju lima klaster di Situs Sangiran.

Pelibatan warga sekitar itu merupakan salah satu upaya untuk membangkitkan ekonomi masyarakat desa di tengah pandemi Covid-19.

Advertisement

Siang itu merupakan hari istimewa bagi para pengemudi shuttle tersebut. Mereka tidak hanya bisa mengemudikan shuttle, tetapi juga mendapatkan kesempatan mengantar rombongan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno.

Baca Juga: Mantap Banget! Sangiran Masuk Daftar 50 Desa Wisata Terbaik

Shuttle dan ojek merupakan moda transportasi yang dikelola warga setempat sebagai upaya pemberdayaan potensi desa wisata.

Advertisement

Pemdes mewajibkan layanan angkutan aglomerasi Trans Jateng menurunkan dan menaikkan penumpang di sub terminal.

Kendaraan pribadi yang ingin berkunjung ke Museum Purbakala Sangiran juga wajib turun di sub terminal supaya para turis punya pilihan naik shuttle atau ojek selain berjalan kaki.

Maryono merupakan warga setempat yang memiliki aktivitas sebagai pedagang kelontong. Dia mendaftar sebagai sopir begitu Pemdes menawarkan kesempatan mengelola layanan shuttle.

Baca Juga: Situas Sangiran Terima Enam Temuan Fosil Sejak Juli

Advertisement

Dia tidak mengeluarkan modal membeli mobil pikap karena sudah punya. Namun, ia perlu merogoh kocek Rp4 juta untuk memodifikasi bak mobil supaya bisa mengangkut penumpang.

Selama 1,5 bulan beroperasi sebelum objek wisata ditutup akibat PPKM Darurat, Maryono belum punya penghasilan. Pendapatan dari turis yang menumpang waktu itu untuk operasional saja.

Maklum, Pemdes Desa Krikilan bersama kelompok sadar wisata setempat sedang berfokus pada promosi desa wisata.

Baca Juga: Kunjungi Karanganyar, Sandiaga Menari Lesung Disambut Pantun Bupati

Advertisement

Hal serupa dialami Partono, 40, yang mencoba peruntungan supaya mendapatkan tambahan penghasilan dari layanan shuttle. Laki-laki pemilik bengkel las tersebut tidak ingin hanya menjadi penonton turis yang berkunjung ke Museum Purbakala Sangiran.

“Waktu awal beroperasi ya buat makan kadang gak dapat. Namanya usaha kalau udah lancar nanti bisa menikmati hasilnya,” jelasnya.

Kepala Desa Krikilan, Widodo, menjelaskan warga mulai sadar mengenai potensi desa wisata sehingga mau berkolaborasi mengembangkan desa wisata dengan swadaya.

Baca Juga: Siap-Siap, Museum Sangiran Segera Dibuka Lagi dengan Prokes Ketat

Advertisement

Pemerintah desa memakai dana desa untuk mengembangkan desa wisata, antara lain pembangunan sub terminal, toilet, dan fasilitas parkir. Total, Pemdes Krikilan menghabiskan Rp320 juta dari dana desa secara bertahap.

Saat ini terdapat enam warga setempat yang menyediakan layanan transportasi shuttle. Ada pula seratusan anggota ojek yang siap mengantar wisatawan. Tarif layanan tersebut Rp3.000 per orang sekali jalan.

“Ini memang semuanya kami swadaya dan anggaran dana desa fokuskan untuk Covid-19 dulu. Kami mengembangkan selter [di sub terminal] Sangiran tidak mutlak dengan dana desa tetapi swadaya masyarakat. Shuttle dan seratusan anggota ojek sudah pernah uji coba dua bulan sebelum tutup. Kalau Museum dibuka semua berpusat di selter itu,” paparnya.

Baca Juga: Sudah Simulasi, Museum Sangiran Sragen Kapan Dibuka untuk Wisatawan?

Kunjungan Sandi bersama Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati di Desa Krikilan pada akhir pekan lalu menjadi asa bagi enam sopir shuttle dan seratusan tukang ojek.

Betapa tidak, Desa Wisata Sangiran masuk daftar 50 desa wisata terbaik di Indonesia dan mulai beroperasi kembali.

Advertisement

Bupati Sragen juga telah mengkonfirmasi Museum Purbakala Sangiran buka atau siap menerima kunjungan rekreasi Selasa (12/10/2021).

Yuni meminta warga setempat menjaga kelestarian potensi setempat, menjaga kebersihan, dan mematuhi protokol kesehatan Covid-19.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif